bab 12

9 9 1
                                    

S e l a m a t  m e m b a c a
{Usahakan vote dulu}
.
.
.
.

"Bulan, Bintang selamanya, enggak akan pernah berpisah kan".tanya Bulan kepada Bintang.

"Iya.., Bulan, Bintang selamanya akan
bersama, jika takdir mempertahankan kita".jawab Bintang.

"Jika takdir memisahkan kita?".

"Kita terima".

"Tapi, aku gak akan bisa terima itu".

"Tenang, kalo aku enggak ada, Angkasa gantiin aku".

"Terus, kalo aku enggak ada, yang gantiin aku siapa".tanya Bulan heran.

"Kalo Bulannya Bintang enggak ada, Bintang tinggal susul Bulan".jawab Bintang sambil mencubit kedua pipi Bulan yang terlihat gembul.

"Bintang.., Bulan kok ngerasa, kalau Bintang bakalan tinggalin Bulan, Bulan gak tau kenapa bisa kepikiran hal itu terus".

'Karna aku beneran mau pergi, Bulan'.batin Bintang seuisai mendengar perkataan dsri Bulan.

"Pokoknya Bulan sama Bintang itu harus terus bersatu.., liat, malam tanpa adanya bintang aja Gelapnya menusuk, walau hanya ada terang Bulan yang menyinari permukaan Angkasa, bagaimana nanti dengan Bulan, kalo penyinar Bulan pergi".

"Ya Bulan..., Bintang Alvarez akan selalu bersama Bulan, dalam dunia ini maupun dunia lain".

"Dunia lain?, Bintang jangan nakutin Bulan deh".

"Haha, walau takdir memisahkan kita, tapi ia tidak bisa memisahkan jiwa raga kita, Bulan".

"Iya Bintang benar, jiwa raga kita bakalan tetap bersama, gak akan pernah dapat dipisahkan, sekaligus itu takdir".

Mereka berbicara seiringan dengan sunset yang mulai memudar, senja itu mengalah demi malam yang akan tiba.

"Nah senja udah lewat, berfoto udah, bersenang-senang juga, Yok waktunya balik".ucapnBintang dengan antusias.

"Iya yaudah aku ngambil tas aku dulu".

Mereka berberes-beres lalu pulang kerumah jam 12 malam, sungguh sangat sunyi disetiap perjalanan tapi untung saja itu tak berlangsung lama, mereka berdua sudah bisa melihat jalan raya yang besar.

"Daa Bulan, Good Night".

"Daa Bintang Good Night Too".

Bintang lalu melajukan motornya dan langsung pulang kerumahnya.

***

Hari ini Candra, Ri i dan Alexa tengah oergi liburan di singapur karena mengingat 2 hari lagi Alexa ulang tahun jadi mereka mempersiapkan acara pesta disana.

Disana ada keluarga Candra. Ayah, Ibu dan Adiknya yang sudah menikah beberapa bulan lalu, makanya mereka merayakan acara nya disana, tanpa mengajak Bulan. Lagi-lagi, Bulan tidak diajak karena merasa malu memilikinya.

Sekitar semingguan mereka berlibur disana. Tapi Bulan tetap senang, karena tidak ada yang mencaci nya, dan menggangunya selama itu.

Sungguh meratapi nasib yang tidak seperti orang lain sangat lah membuat kita iri, tapi ada saja sudut pandang orang lain melihat kita ialah manusia paling bahagia, paling beruntung, tapi itu sama sekali tidak seperti kenyatannya.

Bulan membuat makanan sendiri didapur. Setelah beberapa menit membuat makanan, ia makan dimeja makan sambil memainkan ponselnya.

Sudah lama Bulan tidak makan dimeja itu, karena waktu kecil ia sering makan bersama dengan Candra dan Rini, Bulan duduk disamping Alexa yang dulunya keluarga yang tampak sangat bahagia.

Hurt Each Other (On Going)Where stories live. Discover now