Bab 6

14 10 1
                                    

Keesokan harinya Bulan bangun dari tidurnya ia menguap kecil sambil merettakan tulang-tulang punggung nya.

"Ah handphone nya mati pasti dari malem". Gumamnya sambil meletakkan ponsel diatas nakas sembari mengecasnya.

Ia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. 30 menit kemudian ia selesai dengan acara mandi paginya. Ia pergi mendekati lemari memilih baju sekolah hari ini.

Bulan tengah menunggu Bintang datang menjemputnya dipersimpangan gang.

Brumm....

Suara motor sport bewarna merah telah sampai menghampiri Bulan. Juga disusul oleh motor bewarna hijau.

"Pagi Bulannya Bintang".ucap Bintang matikan motornya didepan Bulan.

"Pagi juga, eh ada Angkasa juga". Jawab Bulan dengan antusias dan senang.

Angkasa membuka helm nya. " Iya nih gue diajak Bintang, jadi nyamuk kan gue disini".balasnya dengan kesal.

"Haha, lagian Bintang, ngapain ajak Angkasa, tuh dia kesel, nanti marah lagi".ucap Bulan dengan tertawa renyah.

"Eh enggak kok Bulan cuma bercanda marahnya hehe". Balas Angkasa dengan cengiran.

"Yaudah yok berangkat".ucap Bintang memasangkan helm keBulan.

Bulan pun naik dan mereka melajukan motornya kesekolah.

Hampir menghabiskan waktu 30 menit, akhirnya mereka pun sampai.

Bintang dan Angkasa memarkirkan motor mereka diparkiran sekolah yang sedang dijaga oleh pak Janet.

"Pagi pak Janet".sapa Bulan pada pak Janet yang sedang berjaga.

"Eh Neng Bulan, selamat pagi neng".balas pak Janet dengan tebaran senyuman yang ia perlihatkan.

"Sendirian ae pak". Ucap Angkasa membuka helmnya.

"Kalo ditemenin sama Neng Angkasa enggak papa kok".jawab pak Janet sedikit slay dan menggoda membuat mereka merasa geli.

"Au Pak, gue normal".balas Angkasa.

" Haha ada-ada aja pak janet".jawab Bintang tertawa renyah.

"Pak, kami masuk dulu ya".ucap Bulan.

"Oke Neng".

"Daa Bulan".ucap Angkasa saat Bulan berpisah jalan dengan mereka.

"Dah Bintang".

"Ihh kan gue yang Nyapa, kok malah ke Bintang siehh".

"Hihihi, daa juga Angkasaa".

"Gak dah telat".

"Ihh gak boleh marah Angkasa".ucap Bualn memajukan bibirnya.

"Haha enggak Bulan, Cuma bercanda kok".Angkasa merasa gemas dengan tingkah laku yang diperlihatkan Bulan.

"Udah, Bulan Masuk kelas gih nanti telat".pecah Bintsng menyuruh Bulan masuk.

"Oke Bintang, bawell".

Mereka bertiga pun masuk kekelas masing-masing. Bulan masuk kekelas IX. C, Bintang kekelas IX.A dan Angkasa kekelas IX.B.

"Tang, lo serius nih, Bulan aja kayak gak bisa lepas dari lo, gimana sih, gue takut lo malah nyakitin dia".

"Iyah Sa, gue juga bingung gak tau harus gimana, gue juga pusing saat Bulan bersifat kayak gitu ke gue, apa mungkin ia bisa terima, apa aku termasuk golongan ornsg yang udsh nyakitin dia".

"Gue gak yakin deh harus gimana lagi".ucap Angkasa pasrah.

"Kita liat aja Takdir sama Nasib, cuma bisa nerima doang, selebihnya gue gak tau harus gimana".

Hurt Each Other (On Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora