21

4 5 0
                                    

S e l a m a t  m e m b a c a
{Usahakan vote dlu}
.
.
.
.

Mereka pun mulai melakukan sesi photo lagi.

"Udah?".tanya Bulan capek.

"Udah, sekarang yok kita kepantai".ucap Bintang dengan kengirangan.

"Istirahat dulu ya, Bulan capek".ucapnya berjalan mendekati danau dan duduk dirumput yang dibawahnya terdapat genangan air yanqqg bewarna sangat indah.

"Oh, oke, Bulan capek ya, hehe maaf, Bulan tunggu sini bentar, Bintang mau cari air minum dulu oke".

"Oke".

Bulan menatap danau, ia sedikit mendongakkan kepalanya kebawah agar melihat jelas air yang terdspst wajahnya dibawah sana.

Ia tersenyum manis melihat wajah itu, Bintang yang melihat Bulan seperti itu memiliki niat usil, ia ingin mengagetkan Bulan dari belakang.

"Dooor".teriaknya sambil memegang kedua bahu Bulan.

"Astaga, Bintanggg, jangan kegetin Bukan terus bisa gak sih".ucap Bulan sedikit berteriak karena kaget

"Hehe, maaf Bulan Bintang usil, ni ada makanan tusuk-tusuk disana, sekalian Bintang beliin buat Bulan".

Bintang memberikan sebuah kantong plastik yang berisi bemacam-macam makanan bertusuk.

"Makasih Bintang".

"Masama, cantik".

"Emang Bulan cantik".

"Banget, cantik banget malah".

Bulan mengeluarkan satu tusuk bakso bakar (apasih namanya) lalu melahapnya.

Bintang tersenyum gemas melihat Bulan yang tampak menggemaskan dimatanya.

"Bulan serius, Bintang".

"Apanya?".

"Diluaran sana kan banyak cewek cantik nih, yang pastinya ada yang lebih suka dan sayang sama Bintang, kok Bintang mau sama Bulan, Bulan kan penyakitan, gak cantik, cupu, culun, pembawa masalah, kok Bintang mau sama Bulan?".tanya Bulan sambil melahap makanannya dengan santai.

Bintang terdiam sejenak, mengambil nafasnya lalu membuka mulutnya.

"Bulan gak boleh ngomong kayak gitu, karna menurut Bintang Bulan sangat sempurna dimata Bintang, Bintang suka sama Bulan karena sikap dan sifat Bulan yang udah bikin Bintang suka. Bintang tau, gak ada orang yang sempurna didunia ini melainkan sang penciptanya, tapi jika hanya mengucapkan kata 'sempurna' untuk makhluk ciptaannya Bintang rasa gak masalah. Bintang kagum sama Bulan karena Bulan gak mudah menyerah dan kuat, gak mudah menangis setiap ada masalah, Bintang harap Bulan jadiin Bintang seseorang yang dapat Bulan percaya dan selalu cerita kalo lagi ada masalah..".

Bulan terdiam mendengar penuturan dari Bintang, Bintang mungkin merasa bahwa Bulan bukan anak yang cengeng, tapi padahal dibelakang Bintang Bulan sering menangis.

"Nah, Bulan harus tau, mau sebanyak apapun cewek diluaran sana, mau secantik atau sesempurna apapun cewek diluaran sana, tetap Bulan dihati Bintang dan itu semua gak akan pernah tergantikan, kalo perlu Bulan pegang janji Bintang, aku Bintang Alvarez sangat betul-betul mencintai Florenza zakia Bulan dengan sangat tulus hati. Bintang Alvarez akan membahagiakan ciptaan tuhan satu ini karena ia benar-benar telah mengambil hati, jiwa serta raga seorang Bintang Alvarez".

Hurt Each Other (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang