Bab 9

11 10 0
                                    

S e l a m a t  m e m b a c a
{Usahakan vote dulu}
.
.
.
.

"Bintang, kamu enggak papa kan?".tanya Bulan dengan khawatir sambil memegangi Bintang.

"Enggak kok, gak papa".jawab Bintang sambil memegang pipinya yang terasa perih.

"Yok istirahat dulu disana".ucap Bulan menunjuk kursi panjang dekat halte disana.

Bulan menuntun Bintang berjalan kearah kursi itu.

"Serius Bintang enggak pa-pa, kalo gitu kita pergi kerumah sakit aja ya, rawat disana".

Bulan sangat khawatir melihat kondisi Bintang sekarang. banyak nya bekas bogeman diwajahnya hingga menimbulkan warna keunguan.

"Sini aku liat". Bulan memajukan kepalamya, meniup-niup area yang terlihat keunguan itu.

"Masih perih".tanya Bulan.

"Udah enggak papa kok".

"Gimana langsung pulang atau-".Tanya Bintang yang langsung dipotong oleh Bulan.

"Kerumah pondok dulu yok, sambil Bulan obatin dulu luka Bintang, lagian males pulang kerumah nanti gak ada kerjaan cuma guling-guling dikasur bikin capek".jelas Bulan diangguki oleh Bintang.

"Yaudah ayok".

"Tapi serius, kamu enggak papa, masih bisa nyetir kan?".tanya Bulan terlihat kecemasan dan kekhawatiran diwajahnya.

"Ya masih bisa dong Bulan, udah Bintang enggak papa kok cuma bengkak ini aja diobatin pasti sembuh".

"Yaudah yok".ucap Bintang berdiri dari duduknya bejalan kearah motornya yang terlihat dari arah sebrang jalan.

Mereka berdua pun menuju rumah pondok sesudah singgah ke supermarket sebentar membeli handuk kecil dan batu es yang banyak lalu dibawa kerumah pondok untuk mengobati Bintang nanti.

"Udah sampai".ucap Bintang mematikan motornya.

Bulan pun turun sambil membuka helmnya lalu berjalan menaiki tangga tali itu untuk keatas lalu disusul dengan Bintang.

"Sini aku obatin dulu memarnya".ucap Bulan dengan sangat perhatian.

Bintang berjalan mendekat Bulan yang tengah duduk sambil membuka belanjaan nya tadi.

"Shh".

"Sakit ya, maaf aku kekencengan nekennya".

"Enggak kok, cuma perih dikit".

"Makanya tadi jangan sok banget mau ngelawan kan jadi gini".

"Terus kalo aku gak ngelawan nyawa kita dalam bahaya dong".

Bulan hanya diam mendengar jawaban dari Bintang. Ia lebih melanjutkan kegiatannya mengobati luka Bintang.

"Bentar lagi mangrib, kita neduh disini dulu ya, abis mangrib kita pulang".ucap Bulan meniup-niup luka Bintang.

"Tapi Bulan, sebaiknya kita pulang sebelum mangrib, takutnya kalo malam ada hal yang gak mau terjadi, terjadi lagi".

"Hmm, kamu benar juga ya, yaudah deh kita langsung pulang aja, ini aku juga udah selesai obatin".

"Yaudah ayo".

30 menit menghabiskan waktu  kita Bulan telah sampai didepan rumah.

Tok
Tok
Tok

"Ibu, Ayah, aku pulang".

10 menit Bulan menunggu didepan pintu sampai kini tidak ada yang membukakannya.

Hurt Each Other (On Going)Where stories live. Discover now