14

300 46 18
                                    

Saat bel pulang tiba ayra bergegeas ke ndalem untuk menemui gus ilham ia ingin meminta penjelasan

Ayra mencari gus ilham tidak ada akhirnya ayra membuka pintu kamar gus ilham

"Guss!!" Ucap ayra yang sudah kesal

"Kenapa sayang? Duduk sini "

"Kenapa tadi ngobrol sama ustadzah deti asik banget? Kenapa nerima coklat dari ustadzah deti?"

"Aku ngobrolin soal penerimaan santri baru dia , Iya emang aku nerima coklat nya biar ngehargain ini coklat nya buat kamu "

Ayra mulai tenang mendengar penjelasan gus ilham

"Gak "

"Kenapa gak mau? Tumben"

"Gak mau nolak "

Gus ilham dan ayra  terkekeh

"Oh iya mau ke cafe nggak? Aku mau beli kopi sekalian mau ngerjain skripsi kamu mau ikut gak "

"Mauu mauuu , aku siap-siap dulu ya"

Setelah ayra siap-siap gus ilham melihat ayra yang  sedang mengaca sambil tidak memakai cadar 

Gus ilham bergegas mengambil cadar dan ia mempakai kan dari belakang

"Pakai cadar nya "

"Iya "

"Kaos kaki nya mana?"

"Oh iya"

○○○


Ayra dan gus ilham tiba di cafe

"Aku ketoilet sebentar ya?" Ucap gus ilham

"Iya"

Ayra menunggu sudah lumayan lama gus ilham tidak datang-datang

Tidak lama kemudian gus ilham datang dengan membawa buket bunga yang sangat besar.

"Haloo humaira maaf nunggu lama hehe suka gak?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Haloo humaira maaf nunggu lama hehe suka gak?"

"Masyaallah suka banget makasih ya"

Tidak di sangka ternyata mereka berdua sudah menjadi tontonan publik karena iri melihat nya.

(Readers iri ga nih)

○○○

Setelah mereka habis dari cafe mereka pun pulang karena matahari mulai terbenam

"Tidur? Humaira bangun dulu yuk udah sampai"

Ayra tertidur di dalam mobil mungkin ia kelelahan , Sudah di bangunkan oleh gus ilham tetapi sama saja susah bangun

Akhirnya gus ilham memutuskan untuk mengendong ayra , Untung saja di dekat ndalem tidak ada orang.

Bagaimana jika ada orang? Bisa-bisa mereka ketahuan

Gus ilham menaruh ayra di kamar nya lalu gus ilham kembali ke dalam mobil ingin mengambil bunga yang ia kasih tadi kepada ayra

Saat gus ilham ingin membawakan sebuah bunga di dekat ndalem sudah lumayan ramai karena santri dan santriwati ingin ke masjid ingin melaksanakan sholat magrib

Banyak santri dan santriwati melihat gus ilham membawakan sebuah bunga mereka pun heboh.

"Eh itu gus ilham bawa bunga masyaallah idaman banget"

"Istrinya beruntung banget ini mah"

"Gus ilham galak galak bisa bucin juga ternyata"

"Pengen jadi istrinya boleh gak sih"

"Jadi penasaran istri nya gus ilham kayak apa"

Seperti itu ucapan santriwati setelah melihat gus ilham membawakan bunga.

○○○

Malam ini adalah jadwal ayra tidur dengan gus ilham , Cuaca saat ini kurang mendukung karena awan sudah sangat gelap dan banyak petir sepertinya sudah waktunya hujan turun

Ayra masih tertidur sejak tadi sedangkan gus Ilham ia fokus dengan membaca al-qur'an dan kitab kuning nya.

DUARR!!!

Suara petir yang sangat besar dan di tambah lagi listrik padam , Ayra terbangun di karena kan suara petir yang sangat besar tadi.

"AAAA UMMA GUS ILHAMM" Triak ayra dengan rasa yang penuh ketakutan

"Sutt sudah-sudah" Ucap gus Ilham yang berusaha menenangkan Ayra , Dan gus Ilham menyalakan sebuah
lilin.

"Ihh gelapp gus , Gus nya manaa"

"Saya disini zaujati" Kata gus Ilham sambil membawa tempat yang berisi sebuah lilin.

"Jangan kemana-mana arua takut"

"Iya saya disini humairah"

Gus Ilham langsung mendekatkan kepada Ayra , Gus Ilham baru menyadari bahwa Ayra kedinginan , Ia langsung mengambilkan selimut dan memakai kan nya.

Saat ini Ayra sedang di pelukan gus Ilham ia sangat ketakutan hingga memeluk sangat erat.

Ayra di sholawatkan oleh gus Ilham ia sangat tenang sekali mendengar suara gus ilham.

Tidak lama kemudian Ayra kembali tidur , Gus ilham mengusap kepala ayra dengan lembut penuh kasih sayang , Dan ia membisikan ke telinga ayra

"Saya disini terus habibati , Saya tidak akan meninggalkan kamu dengan keadaan apapun itu , Bertemu dengan mu adalah salah satu keberuntungan yang tidak bisa saya deskripsikan , Maaf jika saya belum bisa menjadi yang terbaik wahai zaujati ku , Kamu sudah menjadi salah satu alasan aku bahagia sampai detik ini " Ucap gus ilham yang menahan air mata nya







Haii readers gimana nih ceritanya

Sudah melaksanakan sholat belumm nih?

Support teruss ya terimakasihh

AMRA Where stories live. Discover now