37 - Jaga Jarak

369 44 2
                                    

37 - Jaga Jarak

Perlahan kesadaran Jungkook mulai kembali saat mata bulat itu terbuka dengan hati-hati. Pandangan yang sayu menelisik keberbagai arah belum menyadari tempat ia berada. Tempat tidur king size serta ruangan dengan dominan putih, sepertinya ini bukan tempat asing baginya, tapi ia belum menyadari berada dimana.

Jungkook merasakan kepalanya berdengung hebat dan nyeri di sekujur tubuh saat kesadarannya total pulih. Ia menengok ke arah kanan saat menyadari ada orang lain didalam ruangan itu, terlihat Taehyung sedang membereskan peralatan P3K kedalam sebuah kotak. Bisa ditebak, dia baru saja mengobati luka memar yang memenuhi wajah cantik yang termuda.

Ah Jungkook baru ingat, ruangan ini adalah kamar apartemen Taehyung yang dulu pernah ia tempati saat dirinya dipaksa untuk memuaskan nafsu bejat yang tertua itu.

Taehyung menghentikan kegiatan saat mengetahui Jungkook sedang menatapnya. "Eh kamu udah sadar, gimana badannya, ada yang sakit gak? Atau kepala kamu pusing? Bilang aja, biar nanti kita periksa ke dokter." Ucap Taehyung lalu duduk di tepi ranjang.

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Jungkook, dia setia menatap Taehyung dengan lekat, pancaran kebingungan tergambar jelas dari mimik wajahnya. Seperti kehilangan separuh raga, Jungkook tidak memiliki tenaga untuk menghadapi seorang Kim Taehyung kali ini.

"Apa yang kamu rasain? Bilang, jangan diam kayak gini, kamu bikin aku khawatir,"

Alih-alih menjawab, Jungkook justru bangkit dan berniat pergi dari ruangan, namun Taehyung dengan cepat meraih pergelangan Jungkook.

"Mau kemana?"

Posisi mereka kini bersampingan dengan Jungkook juga duduk di tepi ranjang saat pergerakan ditahan yang tertua.

"Pulang." Jawaban itu mencelos hati Taehyung.

"Tunggu badan kamu enakan dulu, baru nanti aku anterin pulang." Ujar Taehyung dalam arti permohonan.

Jungkook memandang Taehyung lekat, ada tarikan nafas sebelum akhirnya berucap. "Lo kenapa kayak gini Taehyung? Kenapa lo masih baik sama gue?"

"Maksud kamu apa Jungkook. Aku gak ngerti."

"Gue udah ngejebak dan nyebarin video sex lo, gue udah bikin lo keluar dari BEM, gue udah ngehancurin hidup lo Taehyung, kayak yang lo bilang. Harusnya lo benci sama gue,  lo bisa nuntut ke pihak berwajib atas semua kejahatan yang gue lakuin, bukannya baik kayak gini." Ucap Jungkook menekan setiap kata yang ia keluarkan.

Taehyung mengelus punggung tangan Jungkook yang sedari tadi ia genggam, menyalurkan ketenangan saat menyadari ekspresi gelisah dari yang termuda.

"Gak ada yang mau nuntut kamu, Jungkook. Semua yang terjadi sama aku, sepenuhnya karena takdir dari Tuhan. Kamu jangan ngerasa bersalah gini, aku jadi sedih." Saking lembutnya perkataan Taehyung, Jungkook sempat hanyut dalam lamunan selama beberapa detik.

"Aku minta maaf soal perkataan tadi di kampus, gak seharusnya aku bilang kayak gitu. Aku emang sempet kecewa sama kamu, tapi aku sadar, aku pantas dapet semua ini. Bahkan setelah apa yang terjadi dihidupku, masih belum seberapa  dibanding sama apa yang kamu alamin."

Sebelum menemui Jungkook di balkon, Taehyung sudah berniat akan menghujani lelaki itu dengan umpatan kasar, bahkan berencana ingin memukul batang hidungnya. Namun, saat melihat kondisi Jungkook yang sudah babak belur sambil menangis tersedu, ia langsung mengurungkan niatnya. Kalimat yang sudah ia rancang mendadak buyar, egonya lenyap begitu saja saat melihat air mata yang bercampur dengan darah menyatu diwajah manisnya. Taehyung jadi tidak tega, ditambah saat mendengar isi hati Jungkook yang membuatnya sadar, tidak seharusnya ia menuntut keadilan.

Ugly rabbit - taekookWhere stories live. Discover now