40 - Bibimbap Moon

377 46 3
                                    


40 - Bibimbap Moon

[ Pukul 23.49 ]

Jungkook berjalan lesu menyusuri gang perumahanya setelah dibiarkan pulang oleh Jaehyun. Lelaki itu disiksa hampir enam jam tanpa diberi jeda sedikitpun.

Dirinya sudah hancur berkeping-keping, tetapi kali ini dia tidak menangis, dia sudah terbiasa dengan sakit yang Tuhan beri. Jungkook merasa sudah bersahabat dengan luka, sungguh menyedihkan.

Saat Jungkook tiba di halaman rumahnya, ada mobil Ferrari yang terparkir disana, ia tahu siapa pemilik mobil itu. Namun, ia memilih acuh dan tidak peduli dengan keberadaan Taehyung yang terlihat sedang duduk diteras rumah sambil merokok. Ternyata Taehyung sudah menunggu disana sedari sore, saat Jungkook memutuskan pergi bersama Jaehyun.

Taehyung yang menyadari kehadiran yang termuda, langsung mematikan rokok dan menghampiri dengan perasaan sangat khawatir.

"Jungkook! Kamu dari mana aja, kenapa jam segini baru pulang? Kamu bikin aku sama Appa kamu khawatir."

Taehyung memegang kedua pundak Jungkook dan mengecek keadaannya dari ujung kepala sampai ujung kaki, begitu memprihatinkan. Dia tahu, ada yang sudah terjadi pada lelaki itu.

"Besok aja nanyanya Taehyung. Gue ngantuk. Mau tidur." Ujar Jungkook dengan ekspresi yang lempeng. Hal itu membuat Taehyung semakin cemas.

"Kamu kemana aja sama Jaehyun? Kamu gak di apa-apain kan sama dia?"

Jungkook tidak menjawab pertanyaan Taehyung. Dia hanya terdiam kaku, pandangannya kosong, tidak menampilkan ekspresi apapun.

Taehyung menangkup pipi Jungkook dan memperhatikan bibir lelakinya yang terlihat bengkak, serta ada bercak merah memenuhi bagian leher. Dia sudah bisa menyimpulkan apa yang sudah terjadi pada Jungkook.

'Fucking bastard Jaehyun! Mati lo abis ini ditangan gue, iblis!' batin Taehyung menyumpahi seseorang.

Taehyung yang mengerti situasi, membawa tubuh Jungkook dan memeluknya erat. Dia biarkan yang termuda menenggelamkan wajah di dada bidangnya.

"Don't be afraid now, I'm here. Kamu sudah aman, aku gak akan biarin kamu pergi sendirian lagi habis ini, jadi gak usah takut, oke." Taehyung memberikan kata penenang sambil mengelus rambut yang termuda dengan lembut.

"Kamu harus tau, aku sayang kamu lebih dari apapun. Bahkan setelah apa yang terjadi hari ini, perasaanku semakin besar dan tidak terukur. You have to hear that I love you, Jungkook. I love you, i love you so much, i love you to the thousand."

Jungkook melepaskan pelukan sepihak. menatap Taehyung dengan datar. Dia sama sekali tidak menunjukkan kesedihan, atau mungkin stok air matanya sudah habis, Jungkook tidak terlihat seperti orang yang baru saja dilecehkan.

"Ngapain lo sampe segininya Taehyung. Gue cuma ngantuk, capek seharian main sama Jaehyun. Lo berlebihan deh,"

Taehyung tahu jawaban itu tidak jujur. Jungkook terlihat sedang menyembunyikan sesuatu.

Pintu rumah terbuka memperlihatkan Donghae yang berlari kecil saat menyadari kepulangan sang anak.

"Akhirnya kamu pulang juga nak. Appa khawatir sama keadaan kamu," cemasnya tak kalah jauh dengan Taehyung.

"Kalian semua kenapa berlebihan kayak gini? Aku gak kenapa-napa Appa, i'm okay."

"You not okay. Bahkan kamu gak ngasih tau habis ngapain dan dari mana. You are hiding something from us." Timpal Taehyung menyudutkan.

"I don't understand what you're talking about," jawab Jungkook merasa ditekan.

Donghae terus memandangi sang putra yang sedang berdiri dihadapannya, seakan mereka baru berjumpa setelah sekian lama, Donghae bersyukur karena mendapati Jungkook dalam keadaan baik. Meskipun sebenarnya tidak.

Ugly rabbit - taekookWhere stories live. Discover now