42 - Apa itu Cinta?

317 41 1
                                    

42 - Apa itu Cinta?

Rasanya perut Jungkook ingin meledak saking banyaknya makanan yang masuk hari ini. Taeri terus memberikan hidangan yang memenuhi meja berukuran besar, mungkin ada lebih dari 30 menu disana termasuk dessert, dan Jungkook mau tak mau mencicipi semuanya. Dia merasa tak enak hati jika menolak, sebab Taeri begitu antusias saat mengenalkan makanan satu persatu, Jungkook kewalahan.

Setelah sesi makan itu, ia dibawa berkeliling melihat rumah megah bagian lantai dasar. Jungkook diperlihatkan beberapa ruangan. Ada tempat Gym, ruang kantor milik Daehi, ruangan musik, bahkan sampai perpustakaan pun ada disana. Jungkook hanya bisa menganga takjub sepanjang mengekor dibelakang Taeri.

"Nah, kalo ini lapangan golf. Taehyung dan Appa-nya sering menghabiskan waktu libur dengan bermain golf disini, mereka berdua memang pecinta golf dari kecil." Ujar Taeri saat keduanya berjalan menuju area terbuka.

Sekaya apa mereka sampai memiliki semua ini. Kalimat itu terus muncul dipikirkannya, tetapi ia hanya bisa sampai situ saja, tidak berniat untuk menanyakan langsung. Ya kali.

"Sini nak duduk," Taeri menuntut Jungkook pada sebuah kursi kayu panjang di sisi lapangan, biasanya Taeri dan anak perempuannya akan duduk disitu sebagai penonton.

Jungkook hanya menurut saja dan duduk bersampingan. "Ta-tante, aku boleh nanya sesuatu gak?" Ucapnya hati-hati.

"Panggil Eomma aja, sayang. Kamu sudah Eomma anggap anak sendiri semenjak Taehyung kenalin kamu."

"Eh iya eom-eomma." Jungkook kira ia tidak akan bisa memanggil nama itu lagi, dadanya terasa sesak saat kembali mengingat Nara, sang ibunda.

"Mau tanya apa nak?"

"Anu, soal Taehyung yang suka telfon bicarain aku itu apa benar?" Tanyanya ragu, takut dikira kegeeran.

"Benar dong. Setiap telfonan sama tuh anak, yang diceritain selaluuu kamu."

"Cerita apa aja kalo boleh tau Eomma?"

"Banyak banget, semuanya. Taehyung tuh sebenernya jarang curhat sama orangtua. Tapi semenjak kenal sama kamu, dia jadi rajin nelpon tiap malem, kirain ada urgent atau apa gitu, eh taunya cuma bilang 'Eomma hari ini aku liat Jungkook ketawa gara-gara aku kepeleset, ketawanya lucu banget sumpah gak boong' abis itu dia tutup telfonnya gitu aja, aneh banget kan."

Jungkook sontak terkekeh pelan mendengar Taeri bercerita. Ada-ada saja Taehyung, tujuannya apa coba menceritakan hal random seperti itu, dia hanya membuat Jungkook malu berada dihadapan Taeri.

"Eomma juga awalnya kaget waktu dia ngenalin kamu di telfon, padahal sebelumnya dia cuek dan tertutup soal pribadinya. Tapi setelah Eomma liat kamu secara langsung, Eomma jadi mengerti kenapa dia sebahagia itu setiap cerita tentang kamu." Taeri tersenyum tulus sambil menatap Jungkook yang kelihatan malu. "Kamu itu anak muda yang hebat, berani keluar dari lingkaran hitam dan menyembuhkan trauma masa kecil tanpa bantuan orang lain. Saat Taehyung cerita tentang hidup kamu, Eomma selalu titip pesan untuk selalu pantau keseharian kamu, Eomma takut kamu tiba-tiba nekad melukai diri sendiri. Tapi ternyata dugaan Eomma salah, kamu berhasil ngelewatin semuanya dengan baik."

Soal menyakiti diri sendiri, Jungkook memang tidak pernah melakukannya. Itu hanya ada dalam pikiran namun tidak berniat menjadikannya kenyataan. Dan semoga selalu seperti itu.

"Taehyung cerita soal trauma aku juga?" Tanya Jungkook.

"Iya nak, jangan marahin anak Eomma ya. Taehyung seperti itu karena sangat mencintai kamu. Dia sudah yakin sama pilihannya, makanya dia sangat terbuka sama Eomma sekarang." Taeri berkata yakin dan tak ragu memberitahu perasaan sang anak.

Ugly rabbit - taekookOnde histórias criam vida. Descubra agora