45 - Mimpi Indah

335 44 3
                                    


45 - Mimpi Indah

Jungkook benar-benar membuktikan ucapannya. Dia tidur setelah kelelahan menghadapi Jimin dan Hoseok yang menurutnya sangat berisik. Energinya habis karena kebanyakan bicara, Jungkook butuh mencharge tubuhnya untuk beberapa jam kedepan.

Hari sudah gelap, begitupun dengan kamar yang termuda. Lelaki itu belum sempat menghidupkan lampu kamarnya, dia terus melanjutkan tidur lelapnya entah sampai kapan, bahkan suara perut keroncongan saja tidak berhasil membuatnya terbangun.

Tok tok tok

Jungkook meraih guling dan memeluknya erat, tidak menghiraukan suara ketukan pintu dari arah luar.

Tok tok tok

Ia mulai mengucek matanya dengan malas, tangannya direnggangkan keatas lalu mengambil posisi duduk.

Dengan langkah gontai, dia keluar untuk membukakan pintu yang dia pikir itu adalah Donghae yang baru pulang bekerja.

Ceklek

"Appa baru pul..."

Setelah pintu terbuka setengah dan menampilkan seseorang yang berdiri tegak, Jungkook terkejut dan buru-buru menutup kembali namun pintu itu lebih dulu ditahan oleh lelaki dari arah luar.

"Jangan ditutup, dengerin penjelasan aku dulu."

"Pergi! Gue gak mau liat muka lo!" Teriak Jungkook terus mencoba menutup pintu, tetapi tidak bisa.

"Aku mohon Jungkook, biarin aku masuk dulu ya, diluar dingin."

"Gak peduli! Gue benci sama lo brengsek!"

"Marah aja sama aku sepuasnya, tapi izinin aku masuk dulu ya cantik, kamu anak baik kan?"

Setiap terapi, dokter selalu menyarankan Taehyung supaya sering memuji pasien. Karena trauma yang dialami Jungkook didapat ketika ia mendapat perkataan buruk dari lingkungannya.

"Gue gak cantik, gue juga bukan anak baik, jadi mending lo jauh-jauh dari hidup gue bangsat!" Sepertinya mental Jungkook kembali terganggu, padahal sebelumnya kondisi dia mulai membaik dan selalu menurut perkataan yang tertua.

"Jangan kayak gini Jungkook, aku gak akan ngapa-ngapain. I just want to set something straight , setelah itu kamu mau usir aku juga gak papa," ujarnya dengan tangan yang terus menahan pintu agar tetap terbuka.

"Gue gak butuh penjelasan apapun! You've disappointed me!"

Melihat emosi yang termuda tidak juga mereda, akhirnya Taehyung menambah kekuatan dan mendorong pintu sampai terbuka lebar-lebar.

Jungkook melepas eratan saat dirinya kalah tenaga, mata bambi itu berubah menjadi sorotan tajam tak mengenakan bagi siapa saja yang melihatnya.

"Oh God, tangan kamu gak sakit kan?"

Bukannya menjawab, Jungkook melengos kearah sofa tanpa mempersilahkan tamu untuk masuk.

Tak lama Taehyung masuk meskipun tidak ada sambutan yang menyenangkan hatinya. Dia tetap menghampiri Jungkook yang sudah duduk lebih dulu dengan ekspresi siap menerkam mangsanya.

Taehyung mendudukkan dirinya disamping yang termuda, menatap lamat-lamat sebelum akhirnya bersuara.

"I'm really sorry about this afternoon. Maaf karena aku gak nepatin janji untuk nemenin kamu terapi. Aku gak bisa ninggalin urusan yang udah jadi tanggung jawab aku. Aku bener-bener minta maaf,"

"Urusan apa?"

Taehyung nampak diam tak langsung menjawab.

"Urusan apa Taehyung? Bilang!"

Ugly rabbit - taekookWhere stories live. Discover now