6. Karena keadaan

134 118 17
                                    

"Kekayaan lebih penting dari apapun"

☆ Arhan Nevan Arshaka ☆


•••


Selesai rapat dengan para klien perusahaan, Arhan memanggil orang kepercayaannya ke ruangannya. Arhan selalu memantau gerak gerik Bara lewat orang suruhan.

"Saya ingin menginformasikan jika Bara sedang dekat dengan seorang gadis"

"Siapa gadis itu?"

"Namanya Bulan, dia bekerja di Cafe Melody"

"Sudah seberapa jauh hubungan mereka?"

"Untuk saat ini mereka belum menjalin hubungan"

"Siapa nama orang tua gadis itu?"

"Ibunya bernama Tania, sedangkan ayahnya Arbani"

Mengetahui putranya sedang dekat dengan gadis selain Karin, membuat ia menahan amarah. Terlebih ayah dari gadis itu sangat Arhan kenal.

"Baiklah, kau boleh pergi"

Setelah mengatakan itu, orang yang menjadi suruhan Arhan bergegas pergi untuk melanjutkan tugasnya.

Arhan bersiap siap pergi dari kantor, ada orang yang harus ia beri pelajaran. Ia berpikir untuk saat ini lebih baik mengancam terlebih dahulu, jika sudah melewati batas akan ia tindak lanjuti.

Disisi lain Arbani ayah kandung Bulan sedang mengerjakan tugasnya. Arbani bekerja sebagai tukang sol sepatu di pasar, walaupun ia tau penghasilannya tidak banyak tapi hanya ini yang dapat ia kerjakan.

Selama ini keluarganya tau, tetapi Bulan sendiri tidak melarang apa yang ayahnya kerjakan. Terlebih hubungan mereka berdua tidak dekat dan sering berbeda argumen jika sedang berbicara.

"Saya ingin menjahit bagian bawah sepatunya" ucap Arhan menjatuhkan sepasang sepatu.

"Apa ada yang salah dengan sepatu ini?" tanya Arbani tanpa melihat siapa yang berbicara padanya.

"Salah" balas Arhan dengan sedikit menunduk mendekat pada Arbani.

Disaat Arbani dengan jelas menatap orang yang berbicara padanya tadi, disitulah ia terkejut lalu menjatuhkan sepasang sepatu yang sempat ia pegang.

"Kaget melihat saya?" tanya Arhan tersenyum smirk.

"Apa yang anda inginkan?!" Arbani tidak ingin berhubungan dengan Arhan lagi.

"Saya hanya ingin meluruskan, sebaiknya suruh anak anda menjauh dari putra saya jika tidak ingin terluka" ancam Arhan serius.

Belum sempat Arbani menanyakan maksud dari perkataan Arhan, tetapi Arhan sudah berjalan pergi meninggalkan Arbani.

Dengan perasaan campur aduk, Arbani harus mencari tau lebih dulu apa yang sebenarnya terjadi.

Sementara itu Bulan sedang bekerja di Cafe seperti biasa, Cafe yang biasanya ramai hari tidak terlalu banyak pembeli.

Twisted Embrace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang