7. Awal luka

132 110 13
                                    

"Ada luka yang tidak bisa dijelaskan oleh ucapan"

☆ Bulan Azalea Caroline ☆

•••


Kini dua keluarga itu sedang berkumpul untuk membicarakan tentang hubungan kedua anak mereka.

Bara dan Karin yang tidak tau apa apa hanya mengikuti permintaan orang tuanya untuk ikut berkumpul dua keluarga mereka.

"Seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya, kita akan mengadakan tunangan mereka berdua" ucap papah Arhan.

Bara yang mendengar ucapan papahnya sangat terkejut, kenapa ia tidak tau jika acaranya akan dimajukan.

"Lebih cepat lebih baik, jadi kapan?" tanya papah Marlo.

"Lusa?" ujar papah Arhan menawarkan.

"Kita mengikuti pihak laki laki" ucap papah Marlo.

"Baiklah, jadi tunangan kalian akan dilaksanakan Lusa" ucap papah Arhan tegas.

Bara ingin protes tapi disisi lain ia teringat dengan perkataan papahnya. Pasti jika Bara menolak papahnya sudah menyiapkan sesuatu untuknya.

"Sekarang kalian berdua boleh pergi ke toko butik untuk memilih gaun dan kemeja yang akan digunakan untuk hari H" ucap papah Arhan.

"Iya benar, sebaiknya kalian pergi berdua" balas papah Marlo.

Dengan terpaksa Bara dan Karin menyetujui dan pergi ke toko butik menggunakan mobil pribadi. Selama di dalam mobil keduanya diam dengan pikiran masing masing.

"Lo tau soal ini?" tanya Bara memastikan.

"Enggak, lo sendiri?" tanya balik Karin penasaran.

"Sama, kayaknya orang tua kita sengaja gak ngasih tau" tebak Bara.

"Gimana hubungan lo sama Bulan?" ujar Karin basa basi.

"Bukan urusan lo" balas Bara singkat.

Percakapan mereka selesai sampai tidak terasa sudah sampai di toko butik. Lalu mereka berdua turun untuk masuk ke dalam.

Setelah masuk dan di sambut oleh karyawan di sana, Karin dan Bara mulai berkeliling melihat pakaian yang tergantung rapi.

"Biar saya bantu memilih" ucap pelayan kepada Karin.

Bara menganggukkan mengizinkan lalu melihat setelan jas yang berjejer.

Ada satu jas yang menarik perhatian Bara ditambah jas itu berwarna putih sesuai dengan tema yang akan mereka kenakan untuk acara tunangan yaitu putih.

"Gue coba deh" ucap Bara mengambil jas itu lalu memakainya.

Sementara itu Kai berkunjung ke Cafe tempat Bulan bekerja untuk memintanya menemani berbelanja.

Sesampainya di Cafe itu Kai langsung menghampiri Bulan yang sedang membereskan meja pembeli.

"Bulan" panggil Kai tersenyum sambil melambaikan tangan.

Twisted Embrace Where stories live. Discover now