13. Rumah Sakit

58 47 3
                                    

"Sebelum melakukan sesuatu, pikirkan baik baik supaya tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain"

☆ Dion Nevan Arshaka ☆

•••


"Ck, ngapain lo ke sini?!" Dion sudah muak di ikuti oleh Rara.

"Jenguk kamu" balas Rara tersenyum.

"Bukan gue yang nyari tau" ucap Bara mengangkat kedua tangannya.

Dion mendelik tajam lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar Bulan tanpa memperdulikan mereka.

"Mau kemana?" tanya Rara mengikuti Dion dari samping.

"Bukan urusan lo" jawab Dion ketus.

"Lo gak mau langsung pulang?" tanya Bara memastikan.

"Enggak, lo berdua pulang duluan aja" Dion mengusir.

"Emang lo mau kemana?" tanya Bara penasaran.

"Iya, mau kemana sih?" sambung Rara.

"Jenguk teman gue" akhirnya Dion memilih jujur.

"Teman lo yang mana?" Bara mengingat satu persatu teman Dion.

"Emang dia sakit apa?" lanjut Rara ikut bertanya.

Dion menghentikan langkahnya, lalu menatap mereka berdua dengan tatapan kesal. Karena tidak ingin berdebat lagi, Dion memilih diam dan membuka pintu kamar Bulan.

"Perasaan gue kok gak enak ya" Bara membatin.

Tepat saat kamar di buka, terlihat Bulan terbaring lemah dengan tangan yang di infus. Bara yang pertama kali melihat Bulan dengan keadaan seperti itu sangat terkejut.

"Bulan, kok dia bisa kayak gini?" tanya Bara dengan raut wajah khawatir.

"Gue gak sengaja nabrak dia" balas Dion di selimuti rasa bersalah.

"Gila lo!" dengan emosi Bara memegang kerah baju Dion.

"Kak Bara, lepasin" Rara yang panik berusaha memisahkan mereka berdua.

Dion hanya diam saja membiarkan Bara menyudutkan dirinya ke tembok. Ia sudah menduga reaksi Bara pasti akan seperti ini.

"Kalau sampai Bulan kenapa kenapa, habis lo sama gue!" ancam Bara melepaskan kerah baju Dion.

"Cewek itu siapa sih? Kenapa reaksi Kak Bara sampai segitunya?" Rara membatin sembari melihat wajah Bulan.

"Udah Kak, tahan jangan emosi" ucap Rara.

"Lo udah hubungi keluarganya?" tanya Bara memastikan.

Dion menggelengkan kepala, "Gue gak punya kontaknya."

"Yaudah, gue kabarin Karin dulu" ucap Bara mengeluarkan ponselnya lalu keluar dari sana.

Tersisa Dion dan Rara yang duduk di kursi tidak jauh dari kasur Bulan. Dion yang risih dengan keberadaan Rara mencoba menjauhkan diri.

"Kak Dion, kenapa sih ngejauh dari aku terus?" tanya Rara dengan tangan di lipat dua di dada.

Dion tidak berniat menjawab, ia malas berurusan dengan Rara. Baginya hidup sudah sulit jika ditambah dengan kehadiran Rara.

"Cewek itu siapa? Kayaknya bukan tunangan Kak Bara, tapi reaksi Kak Bara sampai segitunya" Rara berpikir.

"Mending lo diem deh, kepala gue pusing" ucap Dion.

"Bagian mana yang sakit? Sini biar aku obatin" tawar Rara mendekat pada Dion.

"Gak perlu, lo kapan balik ke luar Negri sih?" Dion mengalihkan topik obrolan.

Twisted Embrace Where stories live. Discover now