RD 05

191 61 13
                                    

BISMILLAH

VOTE DULU SEBELUM BACA YAA PREN :)

OIYAH,KOMEN JUGA YAA,PREN


HAPPY READING


"Apa kabar,Rin?" Gadis yang sedari tadi berdiam diri pun melirik kebelakang. Suara itu sangat familiar di telinganya,benar saja suara itu,adalah suara milik lelaki tampan yang pernah menjadi penyemangatnya di SMP dulu.

Lelaki yang ada dihadapannya saat ini,masih sama. Masih seperti dulu. Hanya saja sekarang badannya yang sedikit kurus. Entah apa penyebab lelaki ini menjadi seperti ini.

"Baik. Tumben ngajak ketemuan?" Jawab gadis itu dengan suara yang dingin. Ia masih ingat,saat ia menyatakan perasaanya pada lelaki itu,lelaki itu menolak dihadapan semua orang kala itu.

"Duduk dulu,Rin!" Ajaknya,lelaki itu pun duduk di kursi putih di taman itu. Ya mereka berada ditaman,atas ajakan lelaki itu,karna ini hari libur.

Lelaki itu tutur katanya masih sama,lembut bila berbicara dengan lawan jenis,tapi akan terbalik jika ia berbicara dengan sesama jenis. Seharusnya ia sadar akan kelembutan tutur kata lelaki itu. Dulu ia salah,ia berpikir,lelaki itu berbicara lembut seperti itu pada dirinya saja,tapi ternyata lelaki itu berbicara lembut pada semua lawan jenis,karna perinsip lelaki itu 'Berbicara dengan wanita harus dengan kelembutan' maka dari itu ia juga tidak berani jika berbicara kasar pada lelaki itu.

Gadis itu duduk. Lelaki yang ada di sampingnya menoleh dan berucap seperti ini.

"Gue suka sama salah satu murid dari GHS,tempat lo sekolah!."

Gadis itu sontak menatap lelaki itu dengan alis yang berkerut. Bukan. Bukan ia kaget akan lelaki ini menyukai salah satu murid di sekolahnya. Tapi kenapa,kenapa harus berbicara padanya. Apa karna ini,ia mengajaknya ketemuan? Jika iya,kasian sekali dirinya mau dibodohi oleh lelaki ini.

Mereka tidak satu sekolah,ia sekolah di GHS dan lelaki itu sekolah di Alaska School.

Ia terkekeh. "Hhh... Terus,urusannya sama gue apa,Kris?" Ya dia Kris. Tanya gadis itu dengan masih menatap lelaki ini. Ia tidak paham akan pikiran lelaki yang di hadapanya.

"Gue mau,lo jangan macem-macem sama orang yang gue suka. Kalo sampe dia kenapa-kenapa di sekolah,itu karna lo,Rin!" Ya dia Sherin. Sherin Arabella,wanita cantik dan licik,menurut lelaki itu.

Ringan. Sangat ringan,saat lelaki ini berucap seperti itu. Tapi kenapa saat lelaki itu berbicara barusan tidak ada nada lembut yang terselip di sana,hanya ada nada peringatan yang ia dengar di telinganya. Apa sesuka itu lelaki ini menyukai orang itu?.

"Kenapa gue?"

"Karna lo selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu. Termasuk saat lo suka gue dulu dan sekarang lo suka si Raven,ade tiri gue!"

Dia bungkam. Memang nyatanya seperti itu. Ia akan selalu berusaha untuk apa yang ia usahakan,dengan cara apapun itu.

"l-lo su-suka siapa?" Entah kenapa setelah mendengar menuturan lelaki ini,ia tergagap sendiri.

"Kiara!"

***

Saat pulang dari taman tadi,lelaki jangkung itu pergi terlebih dahulu ke minimarket atas permintaan sang bunda,karna bundanya ingin membuat kue. Saat ia sedang memilih margarin,ia tak sengaja menyenggol lengan mungil yang ada disampingnya. Ia menoleh mendapati mata teduh dari gadis itu. Ini kebetulan sekali ia di pertemukan lagi dengan gadis ini. Ia senang. Sangat senang. Entah apa yang membuatnya senang saat melihat dan bertemu lagi dengan gadis ini. Gadis cantik dengan senyuman khasnya.

RAVENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang