RD 07

169 54 6
                                    

BISMILLAH

VOTE DULU SEBELUM BACA YAA PREN :)

OIYAH,KOMEN JUGA YAA,PREN


HAPPY READING

"LO CEWEK MARUK!"

"LO DEKETIN RAVEN TAPI LO JUGA DEKET SAMA KRIS,ABANGNYA. APA ITU GAK MURAHAN?"

"APA CEWEK CANTIK YANG ADA DI HADAPAN GUE SAAT INI,SEMURAHAN ITU?"

Raven yang mendengar ucapan Sherin barusan. Semakin emosi. Dan saat melihat Kiara yang sudah sangat kesakitan disana. Ia maju dan berucap seperti ini.

"Apa kabar dengan cewek licik kayak lo?"

Sontak keduanya menatap pada arah sumber suara. Terlihat lelaki jangkung berdiri disana dengan memasukan kedua tanganya dikedua saku celana seragamnya.

Sherin yang melihat itu,ia langsung melepaskan jambakannya pada Kiara.

"Rav-raven?" Ia kaget bukan main saat mendapati tatapan Raven untuknya yang datar dan dingin. Bukan hanya dirinya yang kaget akan kedatangan Raven disana tapi juga antek-anteknya juga sama kagetnya.

"I-ini gak kayak yang lo liat,Ven?" Dia sedikit melangkah untuk lebih dekat dengan Raven. Ia mengangkat tangannya untuk menyentuh tangan Raven. Raven mundur, sadar akan tangan gadis itu yang ingin menyentuhnya.

Raven menatap pada gadis dihadapannya. Dia tidak menyangka gadis yang ada dihapannya senekat ini untuk menyakiti orang lain. Ia tidak mengubris ucapan gadis dihadapannya. Ia melirik kesamping,tepat pada gadis berpita hitam yang juga sedang menatapnya. Gadis itu penampilannya sudah sangat acak-acakan,pita yang setia berada pada kepala sudah tidak ada disana.

Raven berjalan untuk mendekati gadis itu. Ia menunduk untuk menyamakan tinggi gadis itu yang hanya sebahu milik dirinya. Ia tetap dan terus menatap pada mata teduh milik gadis itu. Ia dapat membaca sorot gadis itu yang sangat ingin mengeluarkan tangisnya,tapi gadis itu berisikeras untuk menahannya. Nafas gadis itu naik turun.

"Lo...gak papa,Ra?" Suara yang dikeluarkan Raven,lembut. Sangat lembut.

Hening. Gadis itu belum menjawab pertanyaan yang Raven keluarkan. Gadis itu hanya menatap pada dirinya.

Disisi lain, kesembilan temannya mengamankan siswa siswi disana dan menyuruh mereka untuk bubar dari kantin. Siswa siswi itu nurut,mereka tidak mungkin membantah perintah dari inti ABM. Setelah itu,mereka menghampiri kelima anak manusia yang masih setia disana.

Mereka menatap pada kelima manusia disana,tepatnya pada dua orang yang sedang berhadapan. Anak ABM menatap pada ketuanya yang menatap pada gadis yang ada dihadapannya. Tatapan yang ketuanya sorotan,sangat-sangat kentara,khawatir.

"Gue gak papa." Sangat lama Kiara menjawab pertanyaan yang Raven lontarkan. Tapi Raven,ia sangat setia untuk mendengarakan jawaban yang Kiara lontarkan.

Aedil berjalan untuk menghampiri sodaranya. Ia tidak langsung pada sodaranya,ia menatap pada gadis licik yang ada di depannya.

Gadis itu mendongak,menatap pada sosok tinggi dihadapannya. Tatapan yang cowok itu tunjukan sangat dingin. Ia baru melihat sosok Aedil yang menunjukam kemarahannya lewat tatapan dan mimik muka cowok itu.

RAVENDRAWhere stories live. Discover now