Roommate #8

24.3K 1.1K 4
                                    

Terungkap

••••

Sudah 4 hari berlalu pasca kejadian malam itu, zidan masih saja pulang larut malam.

Fian tau jika zidan mengambil kerja paruh waktu namun ia tak tau pasti apa alasan zidan melakukan hal tersebut.

Kini jam menunjukkan pukul 22.00 hujan terus turun tak henti hentinya, suara petir yang menyambar juga sesekali terdengar menggelegar.

Suasana kamar yang sunyi dan tenang dengan fian yang duduk santai di kasurnya sambil bermain laptop mengerjakan sesuatu.

pintu kamar fian tiba tiba terbuka dan ditutup kembali oleh zidan.

Fian diam menatap zidan yang basah kuyup padahal ia menggenggam payung di tangannya.

Ada apa lagi dengan anak ini? Kenapa ia pulang lebih awal daripada biasanya?

Zidan dengan lemas berjalan masuk kedalam kamar mandi. Fian menutup laptopnya menunggu Zidan keluar dari kamar mandi.

Cukup lama Zidan di dalam hingga kini akhirnya Zidan keluar dengan kaos oblong dan hotpants yang sudah melekat di tubuhnya.

"Kenapa?" tanya fian.

Zidan menggelengkan kepalanya lemah.

Zidan merebahkan tubuhnya diatas kasurnya membelakangi kasur fian, ia menutup tubuhnya menggunakan selimut.

Fian memutuskan untuk abay namun suara isakan yang terdengar membuatnya penasaran.

Dapat fian lihat dengan jelas tubuh kecil itu bergetar dengan isak tangis yang berusaha ia sembunyikan. Fian bangkit dari duduknya dan menghampiri zidan.

Fian mendudukkan diri di kasur milik zidan.


"Kenapa?" tanya fian membuka suara.

"Hiks... E-engga hiks.. " isak zidan.

"Duduk" perintah fian.

Zidan bangkit dari tidurnya dan beralih dengan posisi duduk. Zidan menundukkan kepala tak mau menatap wajah fian, ia terlalu malu untuk memperlihatkan wajahnya yang sudah basah dengan air mata.

"Kenapa?" tanya fian lagi.

"C-cape"

Fian mengangkat dagu zidan hingga zidan mengangkat wajahnya menatap fian.

Wajah yang kusut dan air mata yang membasahi pipi zidan dapat fian lihat dengan jelas.

"Hikss... G-gue capee hiks.. G-gue ga bisaa! Hikss.. Gue capee fiann" tangis zidan pecah.

"Hikss! Bunda gue sakit, ayah gue ga tau kemana hiks.. G-gue hikss.. Gue capeee hikss.. S-sekolah gue-....G-gue ga bisa sekolah lagi hikss.. Gue-"

"Sutthhh...." fian mengisyaratkan zidan untuk diam.

Zidan kini memejamkan matanya sambil terus terisak, fian menarik zidan agar bersandar pada dada bidangnya.

Roommate! [BXB!] Where stories live. Discover now