Roommate # 15

19.1K 1.4K 72
                                    

Vote dulu.

Happy Reading



"Lo gapapa?" tanya zidan memastikan.

"Gue.. G-gue gapapa" jawab galih masih menatap cincin itu dengan tatapan kosongnya.

Zidan mengusap bahu galih lembut mencoba menenangkan galih.

•••

"Ga mau! Gue kan cowo" tolak kail pada galih.

"Gapapa kita juga pake gelang samaan, bertiga lagi sama fian. Masa pake ini gamau" bujuk galih.

"Ya aneh nantii, nanti dikira gay. Lagian fian juga ga dikasih"

"Gue beli ini jauh loh, di dalam ada nama kita juga masa lo ga terima"

"Kan gue ga minta"

"Jahat lu" kesal Galih dengan wajah masamnya menatap dua buah cincin yang ada didalam kotak kecil.

Kail melihat itu hanya diam, ia bingung harus bertingkah seperti apa saat ini.

"Jangan sedih gitu, kaya abis ditolak cewe aja lo"

"Abisnya lo nolak"

"Ya gue kan punya alasan sendiri"

"Gue juga punya alasan sendiri kenapa beli cuma buat kita berdua"

"Apa?"

"Y-ya ga tau. Pengen aja" jawab galih.

Fian mengusap wajahnya kasar ia menarik tangan kail kemudian mengambil satu buah cincin dan memasangkannya pada jari tengah kail.

"Gue ga mau fian!" kesal kail.

"Terima aja apa susahnya? Kasian galih udah efort beli tapi ga dihargai sama sekali" balas fian.

"Iya! Hargai dikit kek. Minimal kalo ga mau lo pake, lo bisa simpen" sambung galih.

"Iya iya ini gue pake!"

---

"Cincin lo mana?" tanya kail.

"Huh? Masih inget?"

"Ya kan lo yang ngotot buat gue pake cincin itu. Udah tiga bulan gue ga liat lo pake cincin sama sekali"

"Hehe, ini"

galih menunjukan kalungnya yang dilingkari oleh sebuah cincin.

"Licik lo! Kenapa gue pake sedangkan lo di cantelan!" protes kail tak terima.

"Ya kan lo tau sendiri gue teledor, ini aja pernah mau ilang untung gue inget naroh dimana. Karena takut ilang lagi jadi cari aman gue taro dikalung aja yang ga bakal gue lepas"

Roommate! [BXB!] Where stories live. Discover now