Roommate #24

9.1K 1K 51
                                    

Ya masa harus disuruh dulu?

Happy Reading!


"Zidan!" kaget tiar.

"Zidan bangun! Dibilangin ngeyel, pingsan beneran kan lo!" kesal tiar.

Tiar mengangkat tubuh zidan dan membawanya ke ruang uks dengan secepat mungkin.

"MINGGIR!!" seru tiar dan siswa siswi langsung membuka jalan untuk tiar.

Tiar berjalan cepat sambil menggendong tubuh lemas zidan.

BRAK!!

pintu didorong dengan kasar, tiar meletakan zidan di atas kasur rawat uks lalu ia beralih menatap para PMR dengan tatapan tajamnya.

"Cek dia! Ngapain ngliatin doang?" marah tiar.

Para PMR langsung mengecek keadaan zidan, hanya membutuhkan beberapa menit kemudian salah satu diantaranya mereka dengan rasa takut menghadap tiar.

"M-maaf, dia cuma pingsan karena hukuman itu"

"Kalian tau zidan dihukum dari siapa?"

Nyali petugas PMR itu semakin ciut. Berita ini benar benar menyebar dengan cepat.

"Sudahlah! Pergi." usir tiar.

Tiar mendudukkan diri di samping zidan, ia menatap zidan dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Lemah banget lo, bangun!" kata tiar menutup hidung zidan hingga zidan kesulitan untuk bernafas.

"Ugh.. " lenguh zidan mulai tersadar dari pingsannya.

"Sok kuat" singgung tiar.

Zidan mengrjapkan matanya mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya terang dari lampu uks.

"Lain kali dibilangin nurut" kesal tiar.

Tiar menyalakan kipas angin dan menghadapkanya pada kasur zidan agar kipas itu menyejukkan zidan.

"Gue pingsan?" tanya zidan memastikan.

"Engga, lo tidur tadi" jawab tiar asal.

Zidan mengucek matanya yang terasa sakit tapi pergerakannya langsung dihentikan oleh tiar.

"Nanti mata lo makin sakit, nih minum"

Tiar memberikan sebotol air putih yang ia bawa tadi. Zidan menerimanya dan meminumnya dengan cepat, sungguh ia harus.

"Tadi lo makan ga?"

"Sarapan"

"Ini udah jam 2. Pertanyaan gue, lo makan apa engga?" ulang tiar.

Zidan menggelengkan kepala kecil.

"Gara gara kejadian dikantin tadi? Kenapa lo ga ngelak sama bk? Bukannya sekolah ini punya banyak CCTV ya?" tanya tiar sambil sibuk membuka bungkus kertas minyak yang berisi nasi bungkus yang sempat ia beli sebelum menghampiri zidan.

"Males, nanti panjang masalahnya"

"Lain kali lawan, kalo lo terima nanti lo sakit sendiri" kata tiar memberikan suapan pertama untuk zidan.

Zidan menjauhkan kepalanya menghindar dari tangan tiar.

"Apa? Tangan gue higienis!" solot tiar tak terima.

Dengan ragu zidan akhirnya menerima suapan dari tangan tiar langsung.

"Paling kotor dikit waktu garuk silit tadi. Gapapa cuma dikit kok, lainnya jangan di bahas" sambung tiar memasang senyuman tanpa dosa di wajahnya.

Roommate! [BXB!] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang