Roommate #22

9.7K 1K 49
                                    

Happy Reading!



Hari ini disekolah dihebohkan dengan kehadiran siswa baru. Siswa itu cukup populer diantara banyaknya siswi di sekolah. Ia populer karena wajahnya yang begitu tampan dan warna kulit kuning langsat nya yang membuat banyak orang tertarik padanya.

"Nama dia siapa si?" tanya rena penasaran.

"Lo kan OSIS, kenapa ga tau?" tanya balik kail.

"Lo pikir semua informasi sekolah OSIS tau? Lo ga sekalian nanya ke gue siapa yang daftarin dia, siapa yang masukin dia kesini, siapa yang bikin desain sekolah ini, lo ga nanya?" kesal rena.

"Gue kan cuma nanya"

"Ya sama gue juga!" solot rena.

"Galih, rena kasar banget" adu kail.

"Cih! Ngadu lu boti!"

"Mata lo boti! Gue kekar gini dibilang boti!"

"Heh fakta ya! Lo kan patner sex Galih dan lo pihak yang ditusuk! Apa lagi coba kalo bukan boti namanya?" crocos rena.

"Udah jadi boti, digantung, dijadiin patner doang lagi. Bisa bisanya lo mau sama Galih, Galih juga kenapa mau sama kail? Kail aja ga bisa hamil dan masih banyak wanita di luar sana yang mau sama lo, bahkan tanpa lo cari mereka dateng sendiri! Malah lo kepincut sama boti badan seme kaya dia!" ujar rena gamblang.

Kail diam, ia tak berniat membalas perkataan pedas rena karena semua yang rena katakan memang benar adanya.

"Jaga mulut lo, dia cuma satu dan ga ada yang lain!" kata Galih merangkul bahu kail bangga.

"Iya lah cuma satu, kan cuma dia yang bego mau nampung kecebong lo"

"Rena!" tegur fian.

"Apa si fi? Kail aja ga marah kok" balas rena.

"Nanti ikut gue sebentar mau? Ibu gue minta tolong buat beresin gudang. Bantu gue mau?" tanya Galih pada kail.

"Pulang sekolah?"

"Iya, nanti gue kenalin ke ibu gue deh kalo lo itu temen gue! Jadi lo aman ga udah khawatir, lo bakal dikenal sama keluarga gue!" kata Galih bangga karena dapat memecahkan solusi dari masalah kemarin.

'Haha iya bener, gue pengen dikenal keluarga dia tapi gue ga ekspek kalau bakal dikenalin sebagai temen' batin kail sedih.

Fian menggelengkan kepala pusing dengan kelakuan teman temannya, mereka benar benar tidak ada yang normal sama sekali jalan pikirannya, termasuk dirinya.

"Sayang!! Aku bawa bekel!" seru cika menghampiri fian.

"Alah nenek lampir" malas rena.

"Nih liat, mami aku masak jadi aku bawa buat kamu. Aku suapin yaa" senang cika.

Fian merogoh kantongnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang kertas bewarna merah pada cika.

"Wah! Makasi sayang! Makin cinta dehh" senang cika memeluk fian erat.

"Beli baju baru kalau lo masih pengen liat gue" ujar fian.

"Emang ada yang salah ya sama baju aku? Em gapapa deh besok aku ganti baju baru sesuai keinginan kamu!" kata cika.

Tawa rena yang tertahan kini akhirnya pecah begitu saja, cika benar benar gampang untuk dibodohi jika itu fian yang melakukannya.

Cika menyuapi fian dengan hati senang, fian sendiri tak mau ambil pusing dan tetap menerima suapan dari cika selagi itu aman untuk dikonsumsi.

Roommate! [BXB!] Where stories live. Discover now