Roommate #12

22.3K 1.3K 35
                                    

Tq buat 4k pembaca di beberapa chapter ♡
Walaupun vote sedikit + comment juga dikit gapapa aku tetep seneng. Setidaknya ada yang lirik ceritaku aku huhu, makasih (´༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ ')♡

Selamat membaca

Pagi ini zidan di kelas hanya diam, ia terus memikirkan kejadian semalam yang membuat fian terlihat sangat marah kepadanya.

Jujur saja, zidan benar benar menyesal telah melakukan itu namun itu semua diluar kendalinya dan tiba tiba saja terjadi.

Zidan juga merasa kesal karena ia sudah gagal melakukannya lagi untuk yang kedua kalinya.

Waktu itu, saat zidan terbangun dengan fian yang asik menyusu padanya, malam itu mereka tidak jadi melakukan itu dikarenakan fian yang tiba tiba mendapatkan telpon dari kakaknya. Zidan tak menyangka jika malam tadi juga gagal karena ulahnya.

"Lo ga ke kantin?" tanya rena saat melihat zidan duduk diam di depan kelasnya. Kebetulan ia lewat.

"Eh? Em, engga" jawab zidan.

"Kenapa? Itu juga kenapa leher lo di plaster?" tanya rena penasaran.

"Gapapa, lecet gara gara digaruk doang"

"Ooh, yaudah ayo ke kantin. Fian yang lain juga pasti nungguin lo" ajak rena.

"Duluan aja, gue mau ngerjain tugas" tolak zidan.

"Yakin nih? Yaudah ya gue duluan. Nanti nyusul oke?"

"Kalau sempet"

Rena menganggukkan kepala kemudian pergi.

•••

"Nah itu rena, ren! Zidan mana?" tanya kail.

"Tadi gue ketemu cuma dia ga mau ke kantin. Mau ngerjain tugas katanya" jawab rena.

Fian hanya diam tak berniat untuk membahas zidan.

"Tumben, biasanya aja buru buru ke kantin"

"Oh iya, tadi zidan lehernya lecet katanya terus di plaster" sambung rena.

"Yakin lo dia lecet? Paling juga bekas cupang dia noh nohh" tunjuk Galih pada fian menggunakan dagunya.

"Iya paham si gue, mana ada yang bisa nahan diri kalo di hadepin modelan zidan" wajar rena.

"Tapi kok dia jalannya biasa aja ya? Lo ga bobol dia?" tanya rena lagi.

"Brisik! Makan!" kesal fian.

"Yah marah... Hahaha! Baperan lu" kata kail.

"Lo sendiri tangannya kenapa? Kenapa merah gitu?" tanya rena lagi saat matanya tak sengaja melihat ruam merah di lengan tangan kail.

"Galih anjir nyengkram tangan gue kuat banget. Tolol kali pengen gue mati" heboh kail.

Galih menatap kail sinis.

"Lebayy. Masih untung cuma itu, lo apa? Gigit pundak gue lo pikir ga sakit?"

"Suruh siapa nabok bokong gue! Enak enak tidur main tabok tabok aja!"

Roommate! [BXB!] Where stories live. Discover now