<19> Tetap Bertahan

12.5K 744 124
                                    

Happy reading 📖🌈

Hari masih pagi, tapi Alzan sudah membuka matanya. Alzan bangkit dan merasakan pusing di kepalanya. Dia tadi malam sedikit stres tentang Arthur dan membuat dirinya banyak minum.

Alzan melihat jam, masih menunjukkan pukul setengah 5. Dan ia melihat kamar, ini di kamar tamu.

"Nendra sama yang lain nginep kan di rumah?" Ucap Alzan pelan sembari mengusap pelipis nya.

Alzan bangkit dari ranjang dan berjalan keluar menuju dapur untuk mengambil minum dan berniat ke kamar yang ia tempati bersama Arthur untuk berendam air hangat.

Namun saat berada di pintu dapur, Alzan melihat Arthur yang juga sedang mengambil air, dengan telanjang dada.

Arthur yang juga merasakan kehadiran seseorang menoleh ke arah Alzan.

Alzan berjalan ke arah Arthur dan juga mengambil gelas dan menuangkan air.

"Katanya gak pulang, kerjaannya udah selesai?" Tanya Alzan setelah itu ia meminum air putih yang sudah di tuangkan ke gelas.

"Sudah." Jawab Arthur singkat.

Alzan hanya mengangguk, ia menyimpan gelas itu dan pergi meninggalkan Arthur yang terus menatap Alzan.

Alzan tersenyum tipis saat melihat bercak merah di dada Arthur bertambah.

•••••

Alzan berjalan menaiki tangga menuju kamar yang dia tempati bersama Arthur.

Namun saat ia melihat siapa yang sedang tidur di atas ranjang dengan nyaman, Alzan mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam. Saat ia membalikan badanya, dahinya menabrak sesuatu yang sedikit keras.

Alzan menatap ke arah Arthur yang menatapnya dengan datar, bukan seperti Arthur. Batin Alzan.

"Ada apa?" Tanya Arthur

"Aku hanya ingin mengambil baju, tapi ada orang di kamar jadi aku tidak jadi dan akan kembali ke kamarku." Jawab Alzan dengan santai.

Arthur tercenung mendengar ucapan Alzan. Ini kamarnya, lalu kamar mana yang ia maksud? Pikir nya.

Arthur melihat Piyama yang di pakai oleh Alzan. Piyama satin berwarna putih dan sedikit transparan. Membuat badan mulus Alzan terlihat.

"Ekhem. Kau boleh mengambil pakaian mu." Ujar Arthur sedikit gugup akibat melihat badan Alzan.

"Benarkah? Tapi aku merasa tidak enak, sepertinya dia kelelahan dan baru tertidur." Ucap Alzan, Arthur mengerti atas ucapan Alzan yang seperti menyindir nya.

"Tidak, ambilah baju mu dengan cepat dan keluar." Ujar Arthur.

Dan sepertinya Arthur melupakan sesuatu.

Alzan tersenyum miris, namun dengan segera ia menormalkan wajahnya.

"Baiklah." Ujar Alzan dan masuk ke dalam kamar.

Baru saja 3 langkah Alzan sudah berhenti, berdiri mematung melihat Poto pernikahan ia dan Arthur sudah hancur di lantai.

Alzan berjalan mendekati untuk memastikan jika itu tidak benar. Namun ternyata itu benar benar nyata.

MARRIED WITH CEO {BxB}Where stories live. Discover now