<20> Semoga Saja

12.6K 737 24
                                    

Happy Reading 📖🌈

Panas matahari membuat Alzan dan rekan tim basketnya berteduh di bawah pohon besar yang ada di samping lapangan.

Panas membuat mereka kehilangan mood untuk bermain. Mereka adalah pemain sesuai cuaca, cuaca panas? Mending di rumah.

"Gak asik banget matahari nya. Kalau ia kita lama lama di lapangan bisa kering kayak ikan asin." Ujar Erick, anak basket dan adik kelas Alzan dkk.

Alzan berjalan ke tengah lapangan dan melihat ke langit sebentar. "Kalian istirahat dulu, dan nanti kita lanjut lagi pas mataharinya ketutup awan. Gue mau ke kantin sebentar." Ujar Alzan dan di jawab anggukan oleh tim nya.

Nendra, Zidan dan Astar berjalan mengikuti Alzan. Mereka duduk di meja kantin setelah memesan makanan.

"Gue ngedenger teriakan Lo tadi pagi banget, lo berantem sama Arthur?" Tanya Zidan memulai pembicaraan.

"Hadiah dari bang Lan pecah." Jawab Alzan di jawab pelototan oleh mereka.

"Yang poto pernikahan itu? Pecah? Anjir!" Sentak Astar. Ia tau bahwa harga Poto pernikahan itu tidak kaleng kaleng.

"Iya, trus kayaknya itu di sengaja deh, di lempar. Soalnya ada asbak pecah juga." Ujar Alzan.

"Di lempar pake asbak maksudnya?" Tanya Zidan.

"Iya." Jawab Nendra. Semua yang ada di sana menatap Nendra penuh tanda tanya.

Nendra menghela napasnya. "Pas Arthur datang gue masih sadar, jam satuan. Gue juga sempet ngomong sama dia dan ngomong gak perlu nutupin lagi dan Alzan juga udah tau.

Gue sempet cekcok sama Aciel, dan mereka langsung ke kamar. Pas gue lagi mindahin kalian ke kamar, gue ngedenger suara barang pecah, pas gue udah mindahin kalian dan ngeberesin ulah kita gue ngeliat ke atas dan ngebuka pintu kamar mereka dan poto itu udah berantakan." Jelas Nendra.

"Ulah si Aciel berarti." Ujar Astar

"Lo harus buat rencana Zan. Jangan diem aja." Ujar Zidan.

"Gue udah ada rencana, tenang aja. Tapi kalian harus bantu gue" Ujar Alzan sembari tersenyum manis.

•••••

Aciel berjalan jalan melihat rumah Arthur dan dirinya. Rumah ini memang milik Arthur, dan di beli saat mereka bersama, dulu juga dia pernah tinggal di sini.

Rumah ini terasa berbeda, sekarang rumah ini terlihat asri dan tampak berwarna karena banyak nya bunga bunga. Dan ia tidak menyukai ini karena pasti Alzan yang menanamnya.

Aciel memanggil tukang kebun yang sedang memangkas rumput.

"Cabut dan buang bunga bunga ini. Nggak cocok sama Arthur. Lebih baik tanam beberapa pohon hias" Titah Aciel.

"Tapi tuan, nona yang menanam ini semua dan tuan Arthur sudah setuju." Jawab Tukang kebun itu sembari menunduk.

" Gak peduli, sekarang cabut dan buang bunga ini, dan ganti sama pohon hias." Ujar Aciel dan pergi dari sana.

Aciel berjalan ke dalam rumah. Aciel mendengus kesal. Mengapa Arthur membawa dia ke rumah ini?. Rumah yang dulunya sangat cocok dengannya di ubah dalam waktu 1 bulan lebih.

MARRIED WITH CEO {BxB}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang