O1. Altair Hades de Lynx

20.3K 1.8K 76
                                    

Familyship & brothership

.

Altair Hades de Lynx, mungkin nama yang tak asing bagi para pembisnis di seluruh dunia. Nama yang selalu dielu-elukan menjadi pesaing paling menakutkan bagi perusahaan-perusahaan besar. Pemegang tahta HORCRUX, perusahaan induk yang memegang kendali atas beberapa anak perusahaan lainnya yang bekerja diberbagai bidang.

Altair Hades de Lynx, atau yang dikenal sebagai Alynx merupakan anak pertama dari Lexana Demones de Lynx, pemimpin sebuah organisasi pertahanan negara yang diperintahkan langsung oleh presiden.

Alynx merupakan sosok yang penuh wibawa, dan dijadikan role model oleh banyak orang. Namun nyatanya Alynx tidak sesempurna seperti yang berada di publik, ia adalah ayah yang selalu mengabaikan keenam putranya dan beranggapan bahwa anak-anak itu hanya alat untuk membantunya mengendalikan bisnis perusahaannya. Putra-putranya itu tumbuh dengan asuhan maid, tanpa campur tangan seorang ibu dan ayah.

Istri Alynx berselingkuh saat anak bungsu Alynx berumur satu tahun. Alhasil keluarga Lynx langsung membunuh wanita yang notabenya adalah istri Alynx, karena aturan dalam Lynx adalah Siapa yang berkhianat, maka kematian akan menjemputnya.

Altair juga dikenal sebagai orang yang dingin, kaku, bermulut tajam serta sarkas,  ia tak mau dengan kata tidak sempurna. Keturunan Lynx harus sempurna dan tidak ada cela. Maka dari itu anak-anak Altair terus berusaha sendiri agar terlihat sempurna dan diakui oleh ayahnya dan keluarga besar Lynx, karena selama ini Altair hanya diam tak memuji anak-anaknya saat anaknya membawa berbagai penghargaan baik piala, medali, sertifikat bergengsi dan penghargaan lain. Sesuai dengan semboyan Lynx yaitu Lynx vincet semper yang artinya Lynx akan selalu menang.

Dan sialnya sekarang Altair Hexana terjebak dalam tubuh om-om tak berperasaan ini! Dan lagi Alynx adalah ayah dari salah satu adik kelasnya dan juga donatur serta sponsorship diberbagai kegiatan sekolahnya!

Tangan Altair mencekram kepalanya, maksudnya kepala dan tangan dari Alynx. Kepalanya pusing memikirkan hal diluar nalar ini, transmigrasi? Serasa didunia novel saja. Ia tak pernah berpikir kalau transmigrasi seperti ini ada, tapi kenapa harus dirinya?!

Matanya yang tajam menatap dirinya yang terpantul dari cermin dekat tempat tidur, kemeja berwarna navy. Sepertinya om-om ini selalu tidur dengan menggunakan kemeja, sangat membosankan.

Biasanya dirinya akan tidur dengan kostum dinosaurus berwarna hijau lucu, karena menurut Altair kostum itu hangat, jadi dia tak membutuhkan selimut lagi. Untung anak OSIS gak ada yang tahu. Kalau ada yang tahu, sudah dipastikan ia akan diledeki terus, mungkin sampai dirinya lulus pun ledekan itu akan terus berlanjut.

"Sial!" Teriak Altair atau sekarang kita bisa memanggilnya Alynx.

"Tuan! Anda tidak apa-apa?!" Suara keras yang terdengar tergopoh itu memasuki pendengaran Alynx.

Alynx menatap dua orang berpakaian jas rapi berwarna hitam, keduanya tampan walau terlihat sudah berumur, mungkin mereka berdua sepantaran dengannya. Satunya memiliki mata tajam berwarna coklat terang dan satunya memakai kacamata monocle, jangan lupakan tato yang sama dengan milik Alynx di punggung tangan kiri mereka.

Alynx memijit dahinya, ia merutuki nasibnya yang aneh ini. Altair menghela napas lalu menyingkap selimut berwarna hitam itu.

"Tuan, anda masih dalam tahap pemulihan," ucap orang yang memakai kacamata itu.

Alynx menghela napas, "Aku sudah tak apa, jangan berlebihan."

"Tapi Tuan, Andaー"

"Stt diam, aku akan kembali pusing jika kau terus mengoceh," ucap Alynx tajam, meletakkan telunjuknya di depan bibirnya.

"Maaf," tunduk kedua orang itu.

'Sial, mulut ini seperti bicara sendiri. Apa om ini selalu berbicara sarkas seperti ini?'

Alynx kembali menghela napas lalu menatap orang yang memiliki mata coklat muda itu, "Sudah ku maafkan, namamu?"

"Eh?" orang itu mengerjapkan matanya, sepetinya Tuannya ini sedikit ada gangguan karena efek dari demam tingginya sejak kemarin sore.

"Namamu, aku bertanya namamu," ucap Alynx dengan nada jengkel, ia sudah bertanya dengan jelas bukan?

"Tuan sepertinya Anda harus saya periksa kembali," sahut orang yang memakai kacamata monocle.

Alynx mengangkat tangan kanannya, "Tidak perlu, aku sehat."

"Tuanー"

"Diam," desis Alynx tajam, mungkin sifat asli dari pemilik tubuh ini tanpa sengaja keluar. Altair memang memiliki mulut tajam jika berbicara kepada orang yang tak disukainya, namun ia akan akan ramah seramah-ramahnya pada orang yang meramahinya pula.

Orang yang memiliki mata coklat muda itu menunduk dengan tangan kanan yang berada di dada kirinya, "Maaf, nama saya Cedric Aleston, saya tangan kanan Anda di kantor maupunー"

"Aku hanya bertanya namamu," potong Alynx.

"Maaf Tuan," ucap Cedric dengan nada lirih, Tuannya ini memang sangat sarkas dan tajam ketika berbicara, jadi ia sudah tahu sebenarnya. Namun, namanya manusia, ia terkadang juga sedikit sakit hati akan ucapan Tuannya itu.

Pandangan Alynx mengarah pada orang yang menggnakan kacamata monocle, "Kau?"

"Saya Jex Seac, saya dokter pribadi Anda," ucap Jex dengan tangan kanannya berada di dada kirinya sama seperti yang dilakukan Cedric sebelumnya.

"Dan aku Altair Hades de Lynx?" gumam Alynx yang masih didengar oleh kedua orang itu.

"Benar Tuan, Anda Altair Hades de Lynx," ucap Cedcric dan Jex bersama.

Alynx mengangguk, sepertinya ia sudah mulai mengerti situasi ini, "Baiklah, sekarang kalian keluar."

Cedric menatap Alynx dengan khawatir, "Tapi Tuan,"

"Aku bilang keluar," suruh Alynx, ia memang sedikit tidak nyaman dengan orang lain yang berada di kamar pribadinya.

Cedric dan Jex mengangguk, "Baik, selamat beristirahat Tuan."

Kedua orang kepercayaan Alynx itu berjalan keluar sang Tuan.

"Ced, Jex," panggil Alynx ketika kedua orang itu berada diambang pintu kamarnyanya.

"Ya Tuan?" tanya Jex, ia takut Tuannya itu punya keluhan lain selain demam.

Mata Alynx menatap keduanya dengan pandandangan yang sulit diartikan,"Bilang pada maid untuk menyiapkan makan malam dengan menu makanan kesukaan mereka."

Cedric mengernyitkan dahinya, "Mereka?"

"Tentu anak-anakku."

Cedric dan Jex membelakkan mata mereka berdua lalu tersenyum tipis, baru pertama kalinya Tuannya itu berkata anak-anakku pada Tuan muda. Biasanya Alynx mengatakan anak wanita itu. Terdengar sarkas namun sakit hati akan dikhianati itu sangat membekas di dadanya. Wanita yang paling ia ratukan, paling ia cintai malah berakhir dengan dengan sahabatnya sendiri.

"Yes My Lord."



















































To Be Continued
ALTAIR | ©DRUNKZED_

See you next chap!
Jangan lupa vote and comment ya :)

ALTAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang