25. Maaf

10K 1.7K 231
                                    

Familyship & brothership

.

"Berita terkini, komandan pasukan elit, Lexana Demones de Lynx tewas mengenaskan dengan tiga luka tembak dibagian kepala, jantung dan perutー"

"Lexana Demones de Lynx dikabarkan terlibat dalam pelengseran tata negara bersama elit globalー"

"Komandan pasukan elit, Lexana Demones de Lynx tewas di dalam kamar selnya. Diduga terlibat dalam kasus penyalahgunaan kekuasaan, penggelapan uang, penculikan anak-anak dan wanita serta perdagangan narkoー"

"Kepala keluarga Lynx di ringkus oleh petinggi kemiliteran tadi malam sekitar jam 21.00 di kediamanyaー"

"Terdapat tiga luka tembak dan sebuah jarum, tim penyidik masih melanjutkan penyelidikan lebih lanjutー"

"Diduga melakukan penyelundupan narkoba, Lexana Demones de Lynx diringkus petinggi kemiliteran tadi malamー"

Berita tentang Lexana memenuhi berbagai platform-platform media sosial, banyak stasiun berita yang menyiarkan Lexana membahas tentang kematian tragisnya atau keterlibatannya dalam pelengseran tata negara, penggelepan uang dan perdagangan ilegalnya.

Alynx menatap datar pusara Lexana, kini yang masih berada di pemakaman hanyalah Carina, Alynx, Cedric, Jordan, triplets, Aldebaran dan Auriga.

Carina mengusap air matanya sambil mengelus batu nisan yang bertulis nama Lexana. Ia tak pernah berpikir kejadian mengenaskan ini menimpa suaminya.

Tadi malam ia harus ke restoran cabang yang letaknya di luar kota dan itu membutuhkan kurang lebih lima jam. Lalu pada jam enam pagi tadi ia menemui orang kepercayaannya yang mengurus restoran dan pada pukul tujuhnya ia dihubungi bahwa suaminya sudah meninggal dunia. Sekeji-kejinya Lexana, ia tetaplah sosok yang begitu hangat bagi Carina, ya hanya pada Carina.

Rintik hujan mulai membasahi bumi, Carina masih setia mengusap-usap batu nisan milik sang suami.

"Ibu, hujan semakin deras, ayo pulang," ucap Sirius berjongkok di samping Carina.

Carina menggeleng lemah, "Tidak, ibu mau di sini," ucapnya dengan suara parau.

Sirius menghela napas, tangannya bergerak merangkul bahu sang ibu, "Ayo bu, aku tak mau ibu sakit," ucapnya dengan nada khawatir. Ibunya tadi sempat pingsan dan saat ia menawarkan makan Carina malah menolak, dan jika Carina tetap bersikukuh tak mau pulang dan kehujanan, maka bisa jadi Carina akan jatuh sakit.

"Tidak, kalau kau ingin pulang, pulanglah," ucap Carina melepaskan rangkulan Sirius.

Sirius menoleh ke belakang, menatap sang kakak, "Kak."

Alynx pun ikut berjongkok di dekat batu nisan Lexana, "Ibu, ayah akan khawatir jika ibu sakit. Ibu tak ingin membuat ayah khawatir bukan? Jadi ayo pulang, sepertinya hari ini akan terjadi badai hujan," ucapnya dengan nada lembut, Carina masih terpukul dengan ini semua jadi ia mengerti apa yang tengah ibunya rasakan.

"Tapiー"

Alynx menggenggam tangan kanan Carina, "Ku mohon ibu."

Setelah diam beberapa saat Carina akhirnya menganggukkan kepalanya, "Baiklah."

"Ayo pulang," ucap Carina sambil bangkit dari duduk bersimpuhnya.

Carina yang di rangkul Alynx berjalan lebih dulu ke arah mobil mereka yang terparkir diikuti Sirius dan para cucu-cucu Carina.

Setelah menempuh beberapa menit perjalanan ke tiga mobil itu sudah berada di mansion utama Lynx. Semua maid yang biasanya memakai baju putih kini berubah mengenakan baju hitam, seolah menyampaikan perasaan duka mereka akan kehilangan pemimpin keluarga Lynx.

ALTAIRWhere stories live. Discover now