Hari 6 - Stockholm Syndromme

18 4 1
                                    

Tema DWC Hari Ke-6
Buatlah cerita dari trope romance berikut sesuai dengan bulan kelahiranmu.

1. Fluffy
2. Angst
3. Love Triangle
4. Friends to lovers
5. Contract Relationship
6. Office Romance
7. Ex to Lovers
8.  Second Choice
9. Amnesia
10. Comedy
11. Drama
12. Soulmates

>>>0<<<

Kalau kamu mau jadi kekasihku, aku akan melindungimu dari mereka.

Aku seakan bisa merasakan kehadirannya di kamar sempit ini. Tubuhku menggigil karenanya. Meski mataku masih terpejam, aku seolah dapat melihat seringai mengancamnya. Sudut bibir sebelah kirinya selalu lebih tinggi.

Harusnya aku tak perlu takut. Sekarang, aku berada di tempat yang tidak terjangkau olehnya. Orang sepertinya pasti akan langsung dijebloskan ke neraka. Namun, tetap saja rasa takut merambati tubuhku. Bagaimana kalau dia menemukan cara mendatangiku?

Tak bisa tidur lagi, aku pun bangkit dari kasur dan menuju kamar mandi. Kubasuh wajah dengan air dingin, lalu aku melatih senyuman di depan cermin. Vina dan Carlos bilang caraku tersenyum tak lagi kaku. Hal itu membuatku senang, tetapi tidak berhasil memuaskanku. Yang tersenyum hanyalah bibirku, sementara hatiku masih terbenam dalam kelamnya masa lalu.

Lelaki itu memang melindungiku dari orang-orang jahat yang berusaha menyakitiku. Tapi sebenarnya, dia jauh lebih jahat dari mereka. Aku seperti menandatangani kontrak dengan iblis. Hanya kematian yang bisa membebaskanku darinya. Itu pun, tak bisa benar-benar bebas. Hingga sekarang, aku masih dapat merasakan jari-jarinya mencekik leherku dan mencengkeram tanganku.

Kamu adalah milikku dan hanya akan menjadi milikku.

Dapat kudengar tawa paraunya di telingaku. Dia kerap mengatakan hal itu untuk mengingatkanku pada perjanjian kami.

Hubungan kami murni transaksional, tetapi aku lebih sering menjadi pihak yang merugi. Kian hari, dia kian menuntut dan obsesif. Aku seperti burung yang dikurung dalam sangkar emas. Segala kebutuhanku tercukupi, tetapi aku tidak berhak atas kebebasan.

Sebagai balasan atas kepatuhanku, dia memang menunaikan janjinya melindungiku dari orang-orang bengis itu. Namun, dia tidak bisa melindungiku dari dirinya sendiri. Hanya kematian yang mampu membebaskanku darinya karena aku sendiri pada akhirnya menjadi terlalu terbiasa akan kehadirannya. Bahkan saat kami berada di alam berbeda seperti sekarang, aku masih dapat merasakan embusan napasnya di tengkukku.

Under The Same SunWhere stories live. Discover now