Hari 21 - Pai Daging

14 3 1
                                    

Tema Hari-21

Masuk ke web https://www.generatormix.com/random-genre-generator MASUKKAN ANGKA 6 lalu klik generate. buatlah tulisan dari salah satu genre yang muncul. Max 1500 kata.

(Di antara 6 pilihan, saya pilih Magical Realism yang memang jadi genre cerita bersambung setengah maksa ini. Maaf, kepepet, jadi malas mikir yang aneh-aneh)

=====

"Delapan belas gram bongkah kesabaran?" Leo mengulang kembali ucapan si penjaga Warung Kenangan. Tempo hari, dia pernah bertanya. Waktu itu kata si penjaga warung, harganya hanya lima belas gram. Kenapa naik tiba-tiba?

"Atau dua meter pintalan benang pengetahuan." Wanita itu tersenyum.

Opsi kedua jelas tidak mungkin Leo ambil. Benang pengetahuannya hanya ada beberapa sentimeter. Bahkan tanpa adanya sanksi atas pelanggaran yang dia lakukan tempo hari, dia memang tidak pernah berhasil mengumpulkan benang pengetahuan hingga satu meter.

"Bukannya kemarin lima belas gram saja, ya?" Leo memberanikan diri bertanya.

"Itu untuk pai daging biasa. Yang kamu inginkan pai daging seperti yang biasa nenekmu buat, kan? Ada bumbu rahasia yang agak sulit didapatkan," jelas wanita penjaga warung.

Leo menggaruk telinga. Gara-gara terkena sanksi, dia kehilangan banyak bongkah kesabaran. Dia harus menjadi sukarelawan di banyak kegiatan untuk dapat mengumpulkan bongkah-bongkah kesabaran itu lagi.

Carlos yang mengantre di belakang mencolek bahu Leo. "Mau pakai punyaku dulu?" tawarnya.

Leo sejenak ragu. Dia tahu Carlos bukan tipe orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikan, tapi tetap saja dia sungkan.

"Tenang. Kau bisa menggantinya kapan-kapan. Aku tidak akan memberinya cuma-cuma untukmu."

Akhirnya, Leo menerima tawaran Carlos. Dengan tambahan tiga gram bongkah kesabaran milik Carlos, Leo berhasil mendapatkan satu pingan pai daging yang dia damba-damba.

Setelah mendapatkan makanan yang dia idam-idamkan sejak lama, Leo justru merasa sayang untuk memakannya. Bagaimana kalau dia jadi makin merindukan masakan neneknya? Warung Kenangan selalu dapat menyajikan apa pun makanan ataupun minuman yang dipesan para pelanggannya, tetapi ada harga mahal yang harus dibayarkan.

"Cepat makan. Sebelum painya dingin." Aster yang duduk di seberang Leo mengingatkan.

"Aster benar. Kalau dingin, nanti rasanya berubah, lho." Ivy yang selama tiga minggu terakhir ikut bergabung dengan geng mereka ikut menimpali. "Setelah makan itu, kamu harus lebih keras berusaha untuk mendapatkan nilai bagus, supaya bisa masuk surga. Di surga nanti, kamu bebas memesan pai daging sebanyak apa pun."

Kepala Leo mengangguk pelan. Dia pun mulai menyendok pai daging di hadapannya. Begitu memasuki mulut, rasa gurih daging dan keju meleleh di lidahnya. Tanpa sadar, air mata Leo menitik. Rasanya, seperti sedang dipeluk oleh sang nenek. Hangat.

=======







Sebagai bukti hasil random genre. Saua pilih genre magical realism.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Under The Same SunWhere stories live. Discover now