REAKSI IV (Republik Anak Sosial IV), itulah nama yang diusulkan ketua kelas kami. Meski sang wakil ketua kelas-hingga sekarang-masih lebih suka nama usulannya yaitu NASI PADANG (Anak Sosial Empat Berdendang), sebagian besar siswa lebih memilih nama...
Masuk ke web https://randomwordgenerator.com/picture.php
PILIH NUMBER OF PICTURES: 1 (SATU)
CATEGORY: ALL
Klik Generate Random Pictures
Buat fiksimini maksimal 500 kata yang terinspirasi dari gambar yang muncul.
Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.
[]
Ini semua gara-gara aku nggak masuk sehari. Masuk-masuk teman-temanku memohon minta maaf. Aku bingung. Aku diberi tahu kalau ada tugas seni budaya, satu kelompok dua belas orang, harus buat satu lukisan, satu patung, dan satu kerajinan tangan dari bahan daur ulang. Dikumpulkan dua minggu ke depan, pada minggu ketiga akan digelar pameran bersama kelas-kelas lain. Aku dapat kelompok sisa.
Lima hari pertama kelompok kami tak terlihat pergerakannya. Lalu aku inisiatif bertanya siapa yang bersedia membuat lukisan dan kerajinan tangan, aku sudah menyerahkan diri untuk membuat patung. Aku perlu memohon pada salah satu anak kelompokku yang kulihat jago menggambar hingga akhirnya ia mau. Aku juga menyeret tiga anak lainnya untuk membantunya.
Nah, yang bagian kerajinan tangan ini aku agak ketar-ketir. Mereka benar-benar tak pernah muncul di grup. Bahkan saat tiga hari sebelum pengumpulan, kutanya mereka mau buat apa, mereka masih bingung. Akhirnya aku dan yang lainnya mencoba memberi berbagai rekomendasi.
Aku terkejut ketika hari pengumpulan tiba salah satu anak tersebut membawa dua buah kincir angin dari botol bekas yang dicat dengan berbagai warna. Anak-anak yang kebagian tugas melukis juga sudah membawa lukisannya. Hasilnya benar-benar melebihi ekspektasiku. Hamparan bunga matahari dan langit biru cerah yang dihiasi awan. Aku juga sudah datang bersama patung kodok dari clay yang kukerjakan empat hari empat malam.
Setelah itu kami diminta menentukan tema stan kami. Kami berdiskusi tentang apa tema yang cocok dari ketiga karya yang telah kami buat. Lalu, Cahya mengusulkan tema musim panas. Kami pun menganggap itu ide brilian. Jadi sekarang, kami harus membuat dan mengumpulkan hiasan-hiasan yang bisa kami gunakan untuk menghias stan kami nantinya. Kami juga akan memakai pakaian bernuansa musim panas atau pantai.
Hari-H tiba, aku melihat stan-stan lain banyak yang menggunakan tema pantai. Untung saja tiga hari sebelum ini aku berkata kalau tema musim panas tidak cukup spesifik, kami ujung-ujungnya akan mirip dengan tema pantai. Akhirnya aku mengusulkan untuk mengubah temanya menjadi piknik di musim panas. Kami membawa kain kotak-kotak merah-putih untuk dijadikan taplak meja, keranjang buah yang diisi beberapa bunga matahari imitasi, dan beberapa hiasan lain yang mendukung.
Adalah kemenangan besar buatku ketika teman-temanku memuji stan pameran kami. Aku juga puas dengan apa yang kulihat. Penataannya, warna-warna yang disuguhkan, keselarasan semua unsur dengan pakaian kami, serta kedua kincir angin yang dipajang kini dapat memutar karena terkena angin menambah estetika dari stan kami. Padahal, beberapa minggu ke belakang aku sering mengeluhkan betapa pasifnya anggota kelompokku. Bahkan awalnya aku berniat untuk diam saja untuk melihat siapakah yang pertama membahas tugas ini di group chat. Meski begitu, mereka rupanya cukup cekatan dilihat dari waktu pengerjaan yang tak begitu lama dan hasil yang melebihi ekspektasi. Mereka semua juga aktif terlibat dalam diskusi kok di luar group chat.
