28 : why me?

1 1 0
                                    

Buatlah tulisan yang di awali dengan kalimat: "Kegiatanku hari ini ditutup dengan..."

[]

Kegiatanku hari ini ditutup dengan latihan untuk lomba musikalisasi puisi. Akhirnya, setelah banyak rintangan dan beberapa pergantian personil kami dapat latihan dengan cukup memuaskan.

Aku masih berada di ruang musik bersama beberapa anak lainnya yang enggan langsung pulang atau menunggu dijemput sepertiku.

"Nay, nggak pulang?" tanyaku khawatir.

"Bentar dulu, masih males," ucapnya enteng.

"Lu bawa motor, Nay?" tanya Ali yang sejak tadi bolak-balik keluar masuk ruangan.

"Yoi," balas gadis itu. Tadi pagi dia mengirim voice note dengan suara paraunya dan nada yang lemas, rupanya siang tadi dia berangkat ke sini naik motor sendiri.

"Agak lain si mamang racing ini," komentar Ali sambil duduk di lantai bersandar tembok.

"Kalian kemaren ujan-ujanan ya?" tanyaku mengingat peristiwa kemarin.

"Iya, ngejar ... tuh, bocah ngambekan." Nayla mengarahkan pandangannya ke arah Sean yang masih sibuk mengotak-atik keyboard.

"Lu ikhlas nggak minta maafnya?" sahut orang yang dimaksud dengan nada jengkel.

"Ikhlas lah, gua bela-belain ngejar lu sampe gua sakit."

Sean ngambek gara-gara diledek soal hatinya yang tengah berbunga-bunga. Aku sejak kemarin bertanya-tanya siapakah yang telah memikat sang cowok idola sejuta cewek itu—mungkin ini terdengar berlebihan, tapi nyatanya aku sering sekali mendengar namanya dibicarakan dan namanya sering disebut di akun menfess sekolah kami.

Aku membicarakan hal ini pada Dhanti tadi. Tanggapan Dhanti sungguh di luar nalarku.

"Kayaknya ..., kayaknya ya, dia suka sama lu." Aku jelas kaget mendengarnya.

"Kenapa lu bisa bilang gitu?" tanyaku keheranan.

"Masa lu nggak geer dikit gitu." Ia malah terkekeh.

"Dia sering gabung ngobrol sama kita aja gue udah heran. Terus lu bilang dia ngasih adek lu buku dinosaurus?"

Aku mengangguk.

"Tuh, dia itu perhatian, sama lu. Lu juga sadar nggak sih dia ngomongnya lebih lemah lembut kalo sama lu," simpulnya.

Aku pun terdiam. Menurutku, dia memang lebih lemah lembut pada cewek. Siapa pun itu. Seperti kemarin, meski dia sedang marah, dia tetap meminta maaf kepada Nayla karena telah membekap mulutnya, tapi tak sedikit pun ia meminta maaf pada Ali yang sedang jadi samsaknya.

"Lu juga kayaknya suka sama dia," ucapnya lagi yang lagi-lagi membuatku terkejut.

"Hah? Kenapa?"

"Kayak sekarang, lu penasaran soal Sean suka sama siapa. Lu selalu ngomongin dia. Reihan juga sadar 'kan lu suka sama dia?"

Dia tak berhak mengatakan itu padaku karena kami berdua memang membicarakan cowok itu terus. Dan semua cewek di kelas pun sering membahasnya.

Aku yang lebih banyak diam dan merenung pun bertanya, "Menurut lu, kalo emang iya, kenapa dia bisa suka sama gue?"

"Lo itu cantik, Shafira. Cowok banyak yang suka sama lo. Kenapa menurut lo mustahil kalo Sean suka sama lo?"

Aku pun terlarut dalam pikiranku.

Aku kira kalau cewek yang disukainya ada di kelas, itu adalah Nayla. Dia cewek yang paling dekat dengannya, meski dia dekat dengan semuanya juga. Nayla itu tubuhnya proporsional, pandai olahraga, dan bisa main gitar, sama sepertinya. Dia juga punya kepribadian yang bisa akrab pada semua orang. Kukira cowok pendiam sepertinya suka cewek yang lebih ramai untuk mengajaknya mengobrol.

Kulihat ia juga dekat dengan beberapa anak cewek di luar kelas. Belum lagi kakak kelas dan adik kelas yang terang-terangan berusaha mendekatinya.

Aku bukannya tengah merendah atau bagaimana. Tapi menurutku ... aneh sekali dia suka denganku yang jelas berbeda dengannya.

[]

AKU SANGAT NGGAK PUAS DENGAN AKHIR DWC INI🥺🥺

Tapi yang penting submit dulu lah. Kapan hari kalo kepingin dan udah dapet ide kubenerin.

Rabu, 28 Februari 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REAKSI IV - NPC Daily Writing Challenge 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang