21 : rumor di sekolah

1 1 0
                                    

Masuk ke web https://www.generatormix.com/random-genre-generator MASUKKAN ANGKA 6 lalu klik generate. buatlah tulisan dari salah satu genre yang muncul. Max 1500 kata


I choose: horror

[]

Sekolah SD-ku tak lepas dari rumor-rumor mengerikan. Layaknya SD lainnya, sekolah kami dikabarkan dibangun di tanah bekas kuburan atau ada juga yang bilang bekas rumah sakit. Kelasku saat kelas empat diyakini sebagai bekas kamar mayat.

Tiap kali rumor itu sampai ke telinga guru, pasti mereka menepisnya dengan mengatakan bahwa sekolah itu dibangun di tanah bekas sawah. Hal itu memang masuk akal mengingat di belakang sekolah kami ada sawah. Namun, anak-anak SD tentu saja tak menghiraukan hal itu karena rumor yang beredar jelas kedengaran lebih fantastis dan mengerikan.

Suatu hari perdebatan tentang apakah sekolah kami bekas kuburan atau rumah sakit merebak. Masing-masing kubu mencari bukti yang memperkuat argumen mereka. Kubu yang meyakini sekolah kami bekas kuburan bersumpah bahwa gundukan tanah yang mereka temukan di belakang sekolah, di dekat pohon pisang, adalah kuburan seorang pria tua. Kubu yang berkukuh kalau sekolah kami bekas rumah sakit menemukan dua buah tabung oksigen terbengkalai di samping bangunan kantin.

Karena masing-masing pihak bersikeras, mereka mendatangi seorang anak yang dipercaya sebagai seorang indigo bernama Tari. Ketika didatangi, Tari bilang bahwa di sekolah ini dia melihat beragam bentuk makhluk halus dan tidak spesifik membuktikan bahwa sekolah ini dulunya kuburan atau rumah sakit. Memang ada beberapa hantu yang daerahnya cuma di sekitar ruang guru yang diyakini sebagai ruang ICU. Namun, di samping itu juga tanah yang banyak pohon pisangnya di belakang sekolah menjadi sarang banyak makhluk tak kasat mata.

Beberapa hari kemudian sekolah kembali digegerkan oleh seorang anak kelas dua yang mogok sekolah. Sudah tiga hari ia enggan masuk sekolah sehingga wali kelasnya pun menghampiri. Anak itu menangis dan meraung-raung sambil berteriak-teriak tentang ruang mayat, ada di belakang sekolah. Selama seminggu itu sang orang tua dan wali kelas pun sampai ke kesimpulan sementara bahwa anak tersebut adalah anak spesial. Sang wali murid pun berniat memanggil orang pintar untuk memastikan hal tersebut.

Para murid yang ngotot bahwa sekolah ini dibangun di tanah bekas rumah sakit pun merasa mendapat validasi. Kelas kami memang terletak di bagian belakang sekolah. Tari ikut menambah keterangan yang agak melemahkan kepercayaan mereka bahwa di kelasku tak banyak makhluk halus yang berseliweran, jika belakang sekolah yang dimaksud adalah di tanah yang banyak pohon pisangnya di dekat gudang, di situ memang sarangnya makhluk gaib.

Ternyata, setelah dipanggilkan orang pintar, anak tersebut tidak memiliki indera keenam. Setelah dirukiah pun anak tersebut masih ketakutan setengah mati dan enggan masuk sekolah.

Esok harinya pihak sekolah terpaksa mengintip gudang belakang tempat OB, tempat yang dimaksud anak itu, juga tempat yang diklaim banyak hantunya oleh Tari. Meski telah mati-matian dilarang, para murid dari seluruh angkatan berbondong-bondong ikut ke sana untuk menyaksikan sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Ketika pintu gudang itu perlahan dibuka, bau anyir mulai menyeruak. Bau itu bercampur dengan bau pesing toilet serta bau sampah sehingga tanpa diminta pun kami semua kabur dari sana. Beberapa anak yang indera penciumannya telah dikalahkan oleh rasa penasaran masih bertahan, tetapi segera diusir.

Hari itu sekolah dipulangkan lebih cepat dari biasanya. Namun, kami masih belum mengetahui apakah gerangan yang ditemukan dalam gudang tersebut sehingga hari ini kami dipulangkan karena keadaan darurat.

Meski para guru masih bungkam, kabar burung dengan cepat menyebar luas. Ibu-ibu dari teman-temanku telah mendapat kabar. Yang ditemukan dalam gudang sekaligus ruang istirahat OB tersebut adalah sang OB, tergeletak tak bernyawa di atas kasurnya. Kami tak tahu kelanjutan dari cerita tersebut karena setelah sehari diliburkan, sekolah berjalan senormal biasanya dan guru-guru enggan menyinggung mengenai peristiwa tersebut.

Meski Tari bilang sang OB masih terlihat berkeliaran beberapa hari ke belakang hingga hari itu tiba, hingga saat ini aku masih tak mengerti kenapa sekolahku yang OB-nya cuma satu itu tak menyadari OB-nya telah hilang selama beberapa hari ke belakang.

[]

Sebenernya aku nunggu-nunggu banget buat bisa nulis sesuatu yang horor-horor di DWC. Tapi, entah kenapa pas beneran ada kesempatan aku ngerasa kurang maksimal, kurangg banget.

Rabu, 21 Februari 2024

REAKSI IV - NPC Daily Writing Challenge 2024Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang