02 || Sumpah Seorang Ibu

108 18 15
                                    

Terserah dengan yang lain, asal jangan hati seorang Ibu
yang kau sakiti!

o0o

Evelyn masuk dari arah pintu sambil memijat bagian belakang lehernya yang terasa pegal.

"IBUUU!" teriaknya tanpa mengucapkan salam lebih dulu.

Dengan tergesa-gesa, Aleena berlari ke ruang tamu karena berpikir terjadi sesuatu pada putrinya.

"Huft! Kamu ini bikin ibu kaget aja," ujar Aleena seraya memegang bagian dadanya karena degup jantungnya masih berdetak cepat akibat ulah Evelyn.

"Gitu doang kaget!" gertak Evelyn tak begitu acuh dengan kondisi sang Ibu.

Evelyn memang tak pernah sekalipun berbicara dengan tutur kata yang lembut terhadap ibunya. Entah karena didikan ibunya yang salah. Atau karena sifat Evelyn yang memang seperti itu.

"Ngapain bengong? Pijitin Elyn sini!" gertak Evelyn lagi saat melihat sang ibu hanya memandanginya.

Sedangkan Aleena, ia hanya bisa menghela napas pasrah, lalu menuruti kemauan sang putri.

"Elyn," sahut Aleena di tengah-tengah kegiatannya yang sedang memijat punggung Evelyn.

"Apasih! Berisik aja!" celetuk Evelyn masih saja berbicara kasar pada ibunya.

Aleena menghela napas panjang. Ia sebenarnya takut untuk mengatakan apa yang ada di pikirannya kepada Evelyn. Aleena sudah sangat hafal bagaimana sifat putrinya itu.

"Kalo mijit tuh yang bener, Ibu!" gertak Evelyn seraya menuntun kasar tangan ibunya untuk memijat bagian belakang lehernya.

Aleena pun tersentak karena ulah putrinya itu. Memang sejak tadi wanita itu menghayal karena memikirkan bagaimana caranya untuk berbicara pada Evelyn agar mau membelikan obat untuknya. Rasanya Aleena ingin sekali menangis di situasi seperti ini. Hatinya sungguh sakit melihat perlakukan putrinya terhadapnya.

"Elyn..." Sekali lagi, Aleena menyebut nama putrinya dengan begitu lembut.

"Apasih, Bu! Telinga Elyn sakit dengar suara Ibu!" balas Evelyn penuh kesal.

"Ibu boleh minta uang, gak?" tanya wanita itu tampak merasa takut.

Sontak, Evelyn membalikkan tubuhnya menghadap sang Ibu. Tatapannya terlihat begitu menakutkan di mata Aleena, sehingga membuat Aleena tertunduk karena merasa takut.

"Minta uang? Ibu kira Elyn ini mesin ATM apa!" gertak Evelyn seraya beranjak dari duduknya.

"Elyn gak ada duit kalo buat Ibu. Lagian kebutuhan makan Ibu itu Elyn yang tanggung. Buat apa juga Ibu minta duit lagi sama Elyn," gertak Evelyn meneriaki Aleena tepat di depan wajahnya.

Karena merasa semakin kesal, Evelyn melangkahkan kakinya berniat masuk ke kamarnya. Namun Aleena langsung menahan tangannya, lalu berlutut di kaki Evelyn.

"Ibu mohon, Lyn. Ibu mau beli obat, ibu beneran kurang sehat sekarang," tutur sang Ibu penuh permohonan.

"Lagian kalo Ibu sakit, kan Elyn juga yang repot," lanjutnya berusaha membujuk sang putri.

Ketika Ibu Sakit Hati (ONGOING)Where stories live. Discover now