3. Perkenalan

31 2 0
                                    

Tidak ingin hidup dalam bayang-bayang penyesalan, Yoon Seok Min juga memberitahukan pada putranya tentang kehidupannya di masa lalu.

Satu minggu setelah pengakuan ayahnya, Han Soo baru memberikan tanggapan terhadap ayahnya. Bahwa keputusan yang diambil adalah hal yang paling benar untuk dilakukan.

Ia juga mengatakan, akan senang jika bisa bertemu dengan adiknya. Sayangnya ketika sang ayah dan anak sedang membicarakan rencana mereka, Seung Hee pulang menentang hal tersebut.

Sampai pada akhirnya Seok Min dan Han Soo menuruti apa yang ditentang oleh Seung Hee, agar bisa melanjutkan rencana mereka.

Tepat pada hari rencana itu dimulai, semuanya berubah, dan berakhir dengan keadaan yang terjadi, pada saat ini.

🥀🥀

Han Soo memutuskan untuk kembali ke kamar seseorang yang sudah ia anggap sebagai adik, meskipun ia belum tahu namanya. Karena keadaan yang tidak memungkinkan sebelumnya.

Dengan pelan ia mengetuk pintu kamar adik tirinya. "Ini Kakak, boleh masuk?"

"Iya, Kak."

Mendengar izin yang diberikan, Han Soo perlahan mendorong gagang pintu. Memperhatikan sang remaja yang sangat fokus pada sesuatu di atas meja belajar.

"Sedang apa?" Dirinya duduk di sisi kanan tempat tidur.

"Menggambar, Kakak mau lihat?" tanyanya, menoleh sebentar ke belakang untuk melihat dan mendengar jawaban.

"Tentu, kemarilah."

Anak tersebut dengan semangat beranjak dari tempat duduknya, menuju Han Soo dengan kertas bergambar yang ia balik sebelum ditunjukkan.

Sang remaja terus menatap gambarnya dan ada perasaan ragu untuk menyerahkannya.

"Ada apa?" Han Soo penasaran, dengan raut wajah adiknya yang berubah, "kamu takut?" tanyanya kembali, tetapi mendapat gelengan sebagai respon.

"Aku hanya bingung, kenapa otak kananku memberikan sebuah gambaran untuk menggambar ini. Tapi aku suka melihat," paparnya, kembali melihat kertas bergambar.

"Memangnya apa yang kamu gambar? Maukah memperlihatkannya padaku?" Kali ini dia mengangguk dan menyerahkan kertas tersebut.

Han Soo mengernyit saat melihat yang tergambar di sana, ia juga merasa bingung setelah mengamati hasil gambar yang terarsir rapi dari pensil.

"Kenapa ada dua jenis bunga dan seorang gadis, yang tertuang dalam imajinasimu?"

"Aku tidak tahu, tiba-tiba dua bunga tersebut muncul di pikiranku bersama gadis itu."

"Kamu tahu arti bunga-bunga ini?"

Dia mengangguk dan mendudukkan dirinya di samping Han Soo, membawa jari telunjuk kanannya sebagai petunjuk di atas bunga yang ia gambar.

"Ini mawar hitam, memiliki arti duka dan ini spider lily mengarah pada kematian."

"Aku pernah memegang dan mencium aroma dari mawar hitam, saat ibu membawanya pulang dari tempat kerja dan untuk spider lily, aku melihatnya di ponsel," sambungnya.

"Terlepas dari arti dua bunga ini, kamu sangat berbakat dalam menggambar," aku Yeong Suk.

"Terima kasih, Kak."

Ia mengangguk dan melihat sang remaja yang tengah tersenyum, pada gambar miliknya.

"Sebenarnya Kakak ke sini, ingin memastikan kamu tidur dengan nyaman. Tapi, rupanya belum. Apa ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Tidak Kak, hanya ... hanya saja, aku belum bisa menyesuaikan diri di sini."

"Kamu pasti merasa tidak nyaman, Kakak minta maaf atas masalah yang timbul hari ini. Bahkan, kita belum berkenalan dengan benar."

"Tolong jangan minta maaf lagi, Kak, dan aku Hana, eumm ... Yoon Hana." Dirinya mengulurkan tangan kanannya, menjabat tangan kakaknya.

"Aku Yoon Han Soo, orang yang akan menjaga dan melindungimu. Kita hari ini resmi menjadi Adik dan Kakak, oke?"

Mendengar pernyataan yang dia dambakan, membuat Hana kembali tersenyum.














🌹
☆Jangan jadi silent reader's, tinggalkan jejak dengan vote ★

REMEMBER AND CHANGEWhere stories live. Discover now