01 - Prolog : Sebuah Perintah

11.8K 1.1K 429
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

"Dia telah menciptakan dunia beserta dengan aturannya. Jangan melanggar jika tak ingin mendapat teguran, apalagi sampai berjalan dengan angkuh di atas tanah Tuhan."

- 7 i'tidal : Terpaksa Mengejar Surga -

*****

Kamu cerdas dan berwawasan luas.

Karirmu berhasil.

Wajahmu rupawan, hidupmu juga penuh dengan berkelimpahan.

Kebahagiaan selalu mengelilingi mu.

Kamu mampu membangun apapun yang kamu inginkan.

Namamu dikenal jutaan orang.

Usiamu masih sangat muda dan berpikir bahwa boleh melakukan apapun yang disuka.

Namun, semua kesenangan itu justru membuatmu terlena. Melupakan kewajibanmu sebagai seorang hamba. Menjadikan dirimu sebagai manusia yang seolah tak butuh lagi dengan pertolongan-Nya. Kemudian Tuhan memberikan teguran kecil dengan cara membawamu ke sebuah situasi di mana segala hal yang kamu banggakan menjadi tidak memiliki arti.

Kira-kira begitulah yang dialami oleh ketujuh cucu Eyang Suro. Terpaksa menyusuri jalan bernama takdir yang membuat mereka mengerti bahwa tujuan yang sebenar-benarnya bukanlah kebahagiaan dunia, melainkan rahmat-Nya. Dan semua itu bermula ketika sebuah surat dari sang kakek sampai ke rumah mereka masing-masing.

"Arsa nggak bisa kalau harus pergi ke sana dalam waktu yang lama," pemuda berusia 24 tahun itu bangkit dari sofa.

"Daddy nggak pernah minta apapun dari kamu. Kali ini saja tolong bantu Daddy untuk memenuhi perintah eyang," pinta Januar.

"Terus gimana dengan S2 Arsa di Kanada, Dad?"

Januar memandang putra semata wayangnya dengan rasa bersalah. "Kamu masih punya banyak kesempatan, Arsa, sedangkan eyang sudah sangat tua. Kita tidak tau apa yang beliau inginkan, kecuali dengan mendatanginya," tutur pria berperawakan gagah tersebut.

"Akan Arsa pikirkan lagi. Bersama mama," balas laki-laki lulusan UI tersebut, lantas melenggang pergi menuju kamar.

 Bersama mama," balas laki-laki lulusan UI tersebut, lantas melenggang pergi menuju kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu sudah menyumbang banyak medali sepanjang tahun ini. Cuti sebentar bukanlah sebuah masalah untuk mereka. Kamu tidak punya alasan untuk menolak perintah eyang, Kenjiro."

"Jiro bukan tidak punya alasan untuk menolak perintah eyang, tapi memang tidak berhak menolak setiap keinginan Baba," ucap atlet ice skating kebanggaan Timnas Indonesia tersebut.

Dika memandang sang anak yang sudah kehilangan nafsu makan untuk menghabiskan salad buatannya. "Semua yang Baba inginkan itu demi kebaikan kamu," tuturnya dengan nada suara yang lebih bersahabat.

Terpaksa Mengejar Surga || NCT Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang