12 - Tanpa Kerusuhan

2.7K 537 92
                                    

[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA]

Wattpad : moccamatha
Instagram : moccamatha
Tiktok : moccamatha

Selamat malam, ada yang nunggu Mocca up?

VOTE + KOMENTAR banyak-banyak, ya!

Happy reading~

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

"Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."

( Q.S Al - Anbiya' ayat 107 )

*****

Seperti hari-hari yang lalu, suara anak-anak yang sedang bermain sambil belajar terdengar meriah di pendopo. Sejak pukul sembilan hingga matahari sudah ke langit barat, mereka masih menunjukkan semangat. Tak peduli dengan jemputan orang tua, bocah-bocah di sana justru meminta bapak dan ibunya agar tak mengganggu. Hal tersebut menjadi bukti bahwa anak-anak di desa ini begitu merindukan suasana senang dan nyaman dalam belajar yang sulit mereka dapatkan. Sebab meskipun dulu memiliki bangunan yang mereka sebut dengan sekolah, tapi adanya manusia-manusia pengganggu membuat mereka merasa tertekan dan tak betah.

Sebuah mobil bak terbuka memasuki halaman, membuat seluruh mata tertuju kepada tiga pria yang turun dari sana. Asya yang sedang menjelaskan bagian-bagian organ pada ikan dipaksa menghentikan ucapan saat melihat atensi anak-anak didiknya mulai teralihkan. Jangankan mereka, Sekar yang sedang mengobrol serius dengan eyang saja langsung bangkit dari duduk saat mengetahui bahwa orang-orang yang ditunggu telah pulang.

"Assalamualaikum," ucap Purnomo, Alfito, dan Senan secara bersamaan.

Tanpa aba-aba, semua orang di sana juga membalas secara kompak. "Waalaikumussalam."

Ketiga pria yang baru saja tiba itu lantas meletakkan barang-barang belanjaan ke tikar. Di belakangnya juga sudah ada Asya dan Sekar yang turut mengambilkan beberapa belanjaan yang masih tertinggal di dalam kendaraan. Sedangkan anak-anak yang sudah mengetahui isi dari sebuah kotak besar bergambar buah-buahan di sana praktis mendekat. Mereka tidak sabar menerima sesuatu yang sudah dijanjikan oleh ketujuh cucu Eyang Suro.

Tadi pagi Arsa dan keenam adiknya mendata semua anak-anak Desa Padma Kulon yang ikut belajar di pendopo. Mereka ditanyai satu per satu makanan atau minuman kota apa yang ingin dicoba. Dan hampir semua anak menjawab es krim dengan cone. Namun, tujuan utama tujuh pemuda itu sebenarnya adalah untuk mengetahui siapa-siapa saja yang akan mereka belikan peralatan sekolah. Dengan begitu mereka bisa ditahan untuk tidak pulang sebelum menerima es krim yang diinginkan.

Terpaksa Mengejar Surga || NCT Dream Where stories live. Discover now