02 - Tasbih dari Eyang

5.9K 925 308
                                    

(HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA)

Wattpad : moccamatha
Instagram : moccamatha
Tiktok : moccamatha

Hai, terima kasih sudah menunggu chapter ini dipublish.

Mocca belum punya jadwal tetap untuk cerita ini, karena masih menyesuaikan dengan kesibukan di rl juga. Semoga teman-teman masih mau baca, ya, hehe.

Yuk, kasih VOTE + KOMENTAR sebagai feedback kalian ke tulisan Mocca. Biar kita sama-sama seneng^^

Happy reading, semoga suka~

Happy reading, semoga suka~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Perihal takdir memang Tuhan yang menetapkan, tapi baik dan buruknya kita yang menentukan."

- 7 i'tidal : Terpaksa Mengejar Surga -





*****





Air jernih nan segar terlihat terus mengalir sejak lima menit yang lalu. Keran yang merupakan sumber dari keluarnya benda cair tersebut menjadi saksi bisu betapa kacaunya bilik wudu saat ini. Tujuh pemuda yang lebih dulu ditinggalkan sang kakek masuk ke dalam masjid, sibuk saling beradu argumen mengenai cara dan tahapan benar dalam bersuci.

"Jadinya kumur atau cuci muka dulu, nih?" Alfito mencari kepastian, lalu meremas ujung bajunya yang basah hingga mengeluarkan beberapa tetes air.

"Yang jelas bukan baper dulu padahal belum jadian," Nico menyahut dengan mode asal bunyi, membuat semua orang di sana memutar bola mata jengah.

Kemudian, laki-laki dengan tindik palsu di telinga membalas Alfito dengan logika ngawur-nya. "Ck. Muka dulu, lah! Lo kalau bangun tidur pasti cuci muka dulu, kan? Baru kumur-kumur buat gosok gigi."

Anan mendorong kepala Senan dari arah belakang. "Beda konsep, Sangkuriang."

Arsa terkekeh kecil melihat mata Senan yang melebar saat ditoyor oleh Anan. Pria itu sebenarnya juga lupa-lupa ingat caranya berwudu. Tadi ia sempat mencoba, tapi malah mendapat sorakan sekaligus cipratan air dari Alfito. Karena tak terima, Arsa pun membalas dan malah mengenai Senan. Dan dari situlah perang air terjadi di antara mereka. Membuat beberapa warga mengurungkan niat untuk masuk ke dalam bilik wudu dan menciptakan genangan air di mana-mana.

"Bang ... kayaknya Fari tau urutannya," bocah bertubuh jakung yang sejak tadi mengingat-ingat pelajaran PAI di bukunya, mulai bersuara.

"How? Show me," Arsa merespon paling cepat, kemudian berdiri tegak dari posisinya bersandar di dinding.

Terpaksa Mengejar Surga || NCT Dream Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang