-10

1.2K 108 10
                                    

"Kalian sudah saling kenal?"  Tanya bapak

"Dia yg terjebak dilift sama pakted" ucap lino datang tiba-tiba dengan dokter disampingnya

Mayor teddy langsung menatap lino tak percaya, menatapnya dengan tajam.

Rizky dan deril hanya bisa menghela nafas mendengar ucapan polos nan menyebalkan dari mulut lino. Padahal sejak saat itu mereka memutuskan untuk tidak mengungkit kejadian itu lagi.

"Terjebak di lift dengan perempuan semanis ini pasti nyaman dan tidak bosan, bukan begitu teddy?"

"Sepertinya sangat nyaman pak, sampe senderan gitu. Saya ada fotonya"

"Ohhh ya?" Tanya bapak kaget

Mayor teddy pun menaikkan sebelah alisnya kemudian menatap rizky dan deril horror.

"Opss gw salah ngomong ya"  ucap lino pelan sembari menatap rizky

"Euhh...pak dokter bisa langsung periksa bapak disebelah sini" ucap rajif mencoba menyelamatkan situasi yg agak sedikit menegangkan itu.

Agung yg tidak mengerti dengan ucapan mereka hanya bisa menatap bingung.

Dan bagaimana dengan niskala? Niskala hanya bisa tertunduk lesu dan merasa habis sudah rasa malunya kali ini.

Bapak pun dengan segera diperiksa dengan dokter disampingnya. Kemudian mengganti perban luka itu dengan perban yg baru.

"Orang yg melakukan pertolongan pertama pada bapak sangat bagus. Bengkak pada kaki bapak tidak terlalu parah. Luka goresan pun sangat bersih"

Bapak menatap niskala dengan bangga "kamu bisa jadi nakes yg hebat nak. Kamu bisa membantu banyak orang dimasa depan"

Niskala pun tidak bisa membendung rasa senang karna keahlianmu benar-benar dihargai dan bersyukur semua ilmunya sangat bermanfaat.

"Kalo begitu saya berikan beberapa obat anti nyeri dan obat pereda radang ya pak, biar nanti luka bapak saya bersihkan dengan rutin"

"Baik dok, sepertinya anak saya ini sudah cukup untuk merawat luka saya ini, biar dia yg melakukannya dok. Saya yakin pasti akan cepat pulihnya"

"Baiklah kalo begitu saya permisi pak prabowo"

"Baik dok, terimakasih. Biar ajudan saya yg mengantar dokter kedepan"

"Baik pak terimakasih"

"Silahkan dok sebelah sini" ucap mayor teddy seraya mengantar dokter ridwan ke pintu depan
.
.
.

"Agung, kamu antar niskala ke kamarnya yaa" ucap bapak

"Nanti pada saat makan malam kita berkumpul kembali ya, sekarang kamu istirahat ya nak" ucap bapak lagi

"Baik pak, bapak juga istirahat ya. Terimakasih ya pak" jawab niskala disertai senyuman

Rizky dan deril mengantar bapak menuju kamarnya.

"Liatin apa lo jif, bisa biasa aja gak liatin adek gw nya daritadi"

"Dia beneran adik lo gung? Kok yg ini bening amat"

"Dahlah gausah dengerin dia dek, kita pergi ke kamar kamu. Banyak pertanyaan yg udh ada di otaknya mas" ucap agung sembari menarik lengan niskala

"Saya permisi mas rajif" ucap niskala seraya tersenyum dan melenggang pergi

Rajif hanya bisa tersenyum melihat niskala yang ditarik oleh agung.

"Kemasukan apa kamu jif, senyam senyum sendiri" ucap mayted disisinya

"Gak kemasukan kok pak cuman heran aja bidadari bisa nyasar ke hambalang"

"Bidadari? Maksud kamu..."

heartbeatDonde viven las historias. Descúbrelo ahora