-30

973 106 11
                                    

Niskala kaget bukan main melihat seseorang yang kini bertemu kembali setelah 3 bulan lamanya. Tapi bagaimana bisa? Lalu ada apa? Pertanyaan demi pertanyaan memenuhi pikirannya

"Ngapain mas agung ke sini?" Tanya niskala

"Kenapa? jadi mas sama pak teddy diusir nih?" Agung balik bertanya

"Euhh bukan gitu, maksudnya kok bisa" heran niskala

"iya bisa dong" jawab agung

"Iya kenapaa ada alesannya kan" ucap niskala

"Bapak udah mulai kampanye, kebetulan hari ini giliran daerah sini. Karena deket jadi mas mampir sekalian ajak pak teddy jalan-jalan" jelas agung

Niskala menganggukkan kepalanya tanda mengerti

"kak ganti baju dulu gih, kita makan siang bareng. Pas tau mas agung disini bunda langsung masak, terus sekalian panggilin barra suruh turun kebawah buat makan " ucap bunda

"Iya deh si paling ponakan kesayangan bunda" ucap niskala melewati agung sembari pergi ke kamarnya

"Barra turun, kata bunda makan" teriak niskala dari bawah menuju kamarnya

"Masih Iri aja kamu dek" ucap agung sembari menggelengkan kepalanya

"Kita tunggu niskala dimeja makan aja ya, ayo nak teddy silahkan" ajak bunda niskala

"Iya bu terimakasih" ucap mayor teddy sungkan
.
.
.

Semua sudah berkumpul dimeja makan dengan hidangan yang sudah bunda niskala sajikan.

"Silahkan nak teddy dinikmati, jangan sungkan ya" ucap bunda

"Baik bu terimakasih" balas mayor teddy

"Pak teddy harus coba masakan bundanya niskala, apalagi ini nih rendang buatannya ngalahin masakan padang" ucap agung

"Mas agung kebiasaan dilebih-lebihin" ucap bunda niskala

"tapi beneran kok masakan bunda tuh no 1 didunia, ya kan kak" ucap ayah niskala

"Iya bener, pak teddy harus coba" ucap niskala

"Iya nanti saya coba satu satu ya" balas mayor teddy tersenyum

"Kaya pernah denger suaranya tapi dimana ya" gumam barra

Niskala yang mendengar itu langsung menegang

"Ohh iyaaa ... yang malem-malem suka kakak telf— ADUH KAK" pekik barra

Niskala menginjak kaki barra

Semua yang ada dimeja makan menatap mereka berdua.

"Apasih kak sakit tau gak, berartii bener di—A"

Niskala langsung menyuapkan satu sendok makanan pada mulut barra dengan cepat "Barra ini telur balado kesukaan kamu kan dek"

Barra mengunyah suapan tersebut dengan menatap kesal kakak nya

"Kalian ini kenapa sih, malu loh ini lagi ada tamu" tegur bunda

"Udah pada dewasa masih aja ribut" tegur agung

"Maaf ya nak teddy, dua anak ini susah akur memang " ucap ayah niskala

"Tidak apa-apa pak, saya maklum kok" ucap mayor teddy menahan senyumnya sembari melirik niskala

"Kak beneran dia ya?" Bisik barra

"Bisa diem gak" tegur niskala setengah berbisik

"Oalah selera kakak bagus juga" bisik barra lagi

heartbeatWhere stories live. Discover now