-22

1.1K 104 8
                                    

Niskala langsung mematikan telfon marsela sepihak. demi tuhan kini ia malu setengah mati.

Niskala menyimpan hpnya dimeja
“pak soal sela tadi—“ ucap niskala dengan sedikit terbata karena bingung harus berbicara

“jadi mau kepelukan saya?” celetuk mayor teddy tiba-tiba

“hah?gimana pak?” niskala tak salah dengar kah?

euhh bukan-bukan maksud saya jadi kamu dirawat karena sakit kolik?” ralat mayor teddy cepat

“iya pak kemarin kolik saya kambuh” ucap niskala

“kambuh karena pola hidup kamu kemarin persis seperti apa kata sela tadi?” tanya mayor teddy

Niskala hanya terdiam

“saya heran sama kamu”

Niskala menatap mayor teddy bingung “heran kenapa pak?”

“kok bisa tenaga kesehatan kaya kamu pola hidupnya gak diperhatikan, padahal kamu lebih tau dan bahkan berkecimpung dibidang itu. gimana kamu bisa jadi contoh buat pasien kamu atau bahkan orang disekitar kamu”  jelas mayor teddy

nyelekit. tajam dan dalam.

padahal kalimat tersebut terbilang terucap dengan nada yang sangat santai.

“tapi pak-“ ucap niskala

“gak ada alasan yang benar-benar masuk akal jika itu merusak tubuh kamu sendiri” balas mayor teddy

“iya pak, saya tau”

“lain kali lebih perhatikan diri kamu sendiri, belajar menghargai segala hal yang menyangkut diri kamu” jelas mayor teddy

“iya pak”

“jangan cuman iya iya aja, kamu dengerin apa kata saya gak?” ucap mayor teddy tegas

“dari tadi juga saya dengerin kok” jawab niskala malas

“gak perlu manyun kaya gitu” tegur mayor teddy

“saya kesel diomelin terus sama orang-orang” kesal niskala

“mereka ngomel juga karna mereka peduli”

Niskala pun mengangguk malas

melihat respon niskala yang seperti itu mayor teddy menyimpan satu kotak makanan dimeja.

“tadi pulang dari bandara saya sempet beli martabak manis, tadinya saya mau beli rasa coklat tapi yang tersisa cuman rasa jagung manis keju."  ucapnya sembari membuka kotak martabak

mata niskala berbinar melihat makanan manis itu terpampang didepan mata.
harum perpaduan antara jagung manis dan keju benar-benar menusuk indra penciuman.

“jangan diliatin aja, ayo dimakan”

Niskala mengambil dua potong martabak ditangan kiri dan kanan. dan langsung mengigitnya sembari memejamkan mata

“makannya pelan-pelan aja gak bakal ada yang rebut kok” ucap mayor teddy disertai kekehan nya

“pak teddy makan juga, ini beneran enak banget pak” ucap niskala sembari memberikan potongan martabak dilengan kanan pada mayor teddy

mayor teddy menatap potongan martabak yang diarahkan padanya.

“euu– tangan saya bersih kok pak, tadi saya udah cuci ta—“

belum selesai niskala berbicara, dirinya tertegun dengan apa yang terjadi.
mayor teddy menggigit potongan martabak tersebut dari tangan niskala.

Aku ulangi dari tangan niskala.

heartbeatWhere stories live. Discover now