Eleven ?

3.2K 443 37
                                    

30 Menit Kemudian

Gracio dan Shani baru saja tiba dirumah sakit bersama dengan Christy pastinya, ke 3 anggota keluarga Zee itu menghampiri Chika dan Reva yg terduduk lemas didepan ruang UGD.

"Kak chika/reva?" Panggil Christy dengan nafas tersengal sengal ditambah air mata yg sudah mengalir dari kedua matanya

Chika dan Reva langsung bangkit dari posisinya setelah mendengar panggilan dari Christy, keduanya menoleh kearah Christy yg menghampiri mereka diikuti oleh Gracio dan Shani dibelakangnya.

"Zee kenapa kak/dek?" Tanya Gracio tak bisa menutupi raut wajah panik, pasalnya ke 2 putrinya ini mengabari jika Zee masuk rumah sakit.

Chika dan Reva saling bertatapan, raut wajah keduanya sudah jauh dari kata baik baik saja setelah melihat Zee yg tergeletak tak sadarkan diri di toilet kantin sekolah itu.

"Belom tau pah, kak zee masih diperiksa" Jawab Reva dengan nada bergetar, Reva masih shock terbayang kondisi kakaknya yg tergeletak tak sadarkan diri seperti tadi.

"Papah sabar dulu ya, zee masih diperiksa sama dokter" Timpal Chika membuat Gracio mengangguk paham

Shani selaku sang istri mencoba menenangkan suaminya ini yg sedari tadi tak bisa menutupi rasa khawatirnya, maklum saja Zee adalah putri kandung Gracio jadi Shani tidak mempermasalahkan hal itu.

"Sabar ya mas, kita tunggu kabar dari dokter" Ucap Shani lembut sembari mengelus punggung suaminya

Gracio melirik sedikit kearah istrinya lalu nafas berat lolos begitu saja dari mulutnya, kepalanya mengangguk pelan tanda ia paham dengan ucapan istrinya.

Sedangkan Christy? Gadis ini semakin kalut dengan pikirannya yg sedari tadi berkecamuk dengan kemungkinan buruk yg terjadi kepada kakak keduanya itu.

"Dedek udh ya, jangan nangis okey? Kita tunggu kabar dok-.."

"Ak-aku tau kak zee sakit apa kak, hiks hiks" Sela Christy terisak membuat Gracio, Shani, Chika dan Reva terkejut.

"M-maksud kamu chris?" Sahut Reva

"Maksud dedek apa sayang?" Timpal Shani

Christy menarik nafas dalam lalu ia hembuskan perlahan lahan dengan air mata yg ia seka menggunakan tangannya.

"A-aku tau kak zee sakit apa"

"Sakit apa dek?" Tanya Chika penasaran

"T-tumor otak"

Deg!

Jawaban Christy barusan mampu membuat Gracio dan Reva mendadak lemas seketika. Kedua orang itu tak menyangka jika Zee menutupi semua ini kepada mereka dan bagaimana bisa mereka tidak tau akan hal ini.

"Hiks hiks ga mungkin chris, ga mungkin" Bantah Reva menggeleng cepat, ia masih tidak percaya dengan ucapan Christy

"Ka-kamu tau dari mana dek?" Tanya Gracio kepada Christy

Christy menelan sejenak salivanya "A-aku ga sengaja masuk kamar kak zee t-tadi pah, t-terus nemuin amplop coklat yg i-isinya tentang penyakit yg di idap sama kak zee" Jelasnya

"Astaghfirullahaladzim" Kata Gracio dengan tubuh yg seketika luruh kelantai membuat Shani sang istri panik

"Mas, mas jangan gini mas" Ujar Shani semakin panik melihat suaminya mendadak lemas itu.

"H-hiks hiks, z-zee shan, hiks hiks.. a-aku ga mau kehilangan dia shan hiks hiks" Gracio terisak diposisi duduknya itu

"Sabar mas, kita juga ga mau zee kenapa kenapa.. jangan kayak gini, bersedih bukan jalan satu satunya ngebuat zee sembuh mas, kita bantu doa berharap semoga zee gpp mas" Tutur Shani menenangkan sang suami yg begitu terpukul mendengar jika Zee mengidap Tumor Otak

Sweet Sister?Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt