Seventeen ?

2.8K 388 40
                                    

"Eughhh" Lenguh pelan wanita paruh baya yg baru saja tersadar dari pingsannya

Sedangkan seseorang yg berada disisinya pun tersenyum melihat hal itu "Akhirnya kamu sadar juga sayang" Ungkap syukur seseorang itu

Mata wanita itu mengerjap beberapa kali menetralkan sedikit cahaya lampu yg menyorot matanya.

"Mas?" Ucap wanita paruh baya yg tidak lain adalah Shani

"Iya? Kamu ga ada ngerasa sakit kan? Tadi kamu tiba tiba pingsan" Balas seseorang yg tidak lain adalah Gracio dengan nada khawatir

Shani menggeleng cepat menanggapi hal itu "Dedek mana mas?" Tanyanya yg langsung teringat dengan putrinya yaitu Christy.

"Christy ada diruang sebelah sayang, kamu kalo udh ngerasa enakan.. biar mas antar kesana" Ujar Gracio

"Aku udh enakan mas, tolong antar aku ke dedek mas. Aku mau lihat kondisi dedek sekarang" Dengan cepat Shani merubah posisi tidurnya menjadi duduk lalu berusaha turun secepat cepatnya

"Sabar sayang hei, kalo kamu buru buru kayak gini yg ada jatoh loh" Tegur Gracio

"Iya maaf mas"

Gracio hanya tersenyum saja lantas ia langsung membantu istrinya itu untuk turun dari ranjang rumah sakit secara perlahan.

Kemudian keduanya lekas keluar dari ruang rawat sementara itu menuju ke ruang rawat dimana Christy berada. Gracio menggandeng sang istri dengan perlahan sembari menuntunnya menuju ruangan tersebut.

"Ank anak yg lain kemana mas?" Tanya Shani disela sela perjalanan menuju ruangan Christy

"Ada diruangan christy kok, yuk bentar lagi kita sampai" Jawab Gracio lembut

Tidak sampai 10 langkah mereka tiba diruangan tempat Christy dirawat. Segera Shani membuka pintu ruangan itu yg langsung disambut dengan Christy yg berada diatas ranjang rumah sakit ditambah Chika yg berada disampingnya duduk menemani.

"D-dedek?" Panggil Shani kepada Christy putrinya sembari melangkah mendekat kearahnya

"B-bunda?" Balas Christy sedikit terkejut melihat bundanya itu

Shani langsung memeluk tubuh Christy begitu erat menumpahkan tangisnya dipelukan itu, Chika memberikan ruang kepada Shani bundanya untuk berinteraksi kepada adiknya. Sedangkan Chika sendiri ikut bergabung dengan Gracio yg duduk disofa tak jauh dari ranjang Christy.

"Zee sama reva kemana kak?" Tanya Gracio kepada Chika

"Mereka berdua lagi pergi ke kantin pah, katanya mau beli makan laper" Jelas Chika

"Terus? Kamu kok ga ikut mereka?"

"Kalo aku ikut mereka berdua, terus yg jaga dedek siapa dong?"

Gracio malah terkekeh mendengar jawaban putrinya itu, tangannya terulur mengelus lembut pucuk kepala Chika "Iya maap papah lupa, hehe"

Chika ikut terkekeh pelan "Iya pah gpp, lagian aku juga udh titip ke mereka kok buat beliin makan"

Gracio mengangguk mendengar hal itu, tidak ada balasan yg keluar dari mulut pria paruh baya satu ini, pandangannya kembali tertuju kepada Shani istrinya dan juga Christy putrinya yg masih setia berpelukan.

Kembali ke sisi Shani dan Christy. Wanita paruh baya itu mengakhiri lebih dulu pelukan yg ia lakukan dengan pandangan yg masih tertuju kepada wajah sang putri.

"Dedek gpp kan? Gaada yg sakit kan?" Cecar Shani

"Kepala dedek agak sakit bunda, sedikit pusing.. cuma sedikit aja kok" Jawab Christy

Sweet Sister?Where stories live. Discover now