Thirteen ?

3.3K 395 25
                                    

1 Minggu Berlalu

Selama 1 minggu rebahan di atas ranjang rumah sakit membuat putri GreShan yaitu Zee ini bosan bukan main, bagaimana tidak? Dirinya tidak bisa melakukan apapun selain rebahan sembari menonton TV diselingi scroll sosial media miliknya. Hanya itu saja kegiatan dirinya selama seminggu ini, tidak ada yg lain.

Kini gadis berperawakan tomboy itu menatap Shani bundanya dengan tatapan berharap, Shani lah yg selama 1 minggu ini menemani Zee dirumah sakit entah itu pagi, siang maupun malam.

"Bunda, mau pulang aaaa" Rengek Zee kepada Shani

Shani yg sedang duduk disofa sembari membaca berita lewat tablet miliknya itu pun mengalihkan fokusnya kepada sang putri.

"Belom boleh kak, kondisi kamu belom maksimal. Bunda ga mau kamu pulang dulu dalam kondisi belom sehat sepenuhnya, bunda juga ga mau kamu kembali ke sini lagi. Cukup sekali aja ya" Balas Shani menolak keinginan putrinya diselingi senyuman

"Zee bosen bunda ishh" Rengek Zee lagi

Shani yg mendengar itu lantas meletakkan tablet miliknya diatas sofa lalu melangkah mendekat kearah putrinya.

"Kak mau apa? Bunda siapin, asal jangan minta pulang dulu.. kondisi kamu masih belom fit kak" Bujuk Shani

Zee tetap menggeleng tanda ia masih tetap setia kepada pendiriannya, ia hanya ingin satu saja yaitu Pulang kerumah

"Zee mau pulang bunda, aaaaa!!"

"Heii, kok gitu sih? Udh gede loh? Masa ngerengek kayak anak kecil gini, udh ah kamu masih sakit"

"Zee udh sehat bunda ish, zee udh baik baik aja" Bantah gadis berperawakan tomboy ini

"Coba duduk gih" Pinta Shani melipat kedua tangannya didada, ia membiarkan putrinya merubah posisinya sendiri tanpa bantuan dirinya.

Zee pun menerima hal itu, ia berusaha merubah posisinya menjadi duduk tetapi sialnya, tubuhnya masih terasa begitu lemas. Bahkan ia seperti orang lumpuh selama 1 minggu ini, karena terlalu banyak berbaring seperti ini.

"Hiks hiks, ga bisa hiks" Zee mulai terisak tanda ia menyerah atas percobaan dirinya merubah posisi menjadi duduk.

Shani menghela nafas panjang, sudah ia duga jika Zee putrinya akan menangis setelahnya. Zee yg disekolah selalu memasang tampang dingin bak kulkas itu berbanding terbalik jika sudah berada di lingkungan keluarga.

Shani notice 1 hal dari putrinya ini, meskipun memiliki perawakan dingin diluar lingkup keluarga, putrinya ini akan tetap kembali menjadi sosok yg manja setelahnya. Entah itu kepada dirinya, suaminya atau pun putrinya yg lain.

"Terus kalo ga bisa gini tanda apa hmm?" Tanya Shani

"Hiks hiks, masih belum sehat, hiks" Cicit Zee dengan air mata yg terus keluar

Rasa bosan yg menyelimuti Zee membuat gadis itu tidak betah berlama lama disini, terlebih lagi bau rumah sakit adalah 1 hal yg sangat ia hindari. Bau rumah sakit menurut Zee adalah bau yg paling ia tidak suka, karena begitu membuatnya bergidik ngeri.

"T-tapi zee bosen bunda, hiks hiks" Isak Zee

"Makanya kak, kak zee mau apa? Biar bunda siapin.. jangan minta pulang dong, kan kamu belom sehat kondisinya" Ujar Shani

Perlahan pundak yg naik turun akibat menangis itu berhenti, gadis berperawakan tomboy ini dengan cepat menyeka air matanya.

"Z-zee m-mau puk puk bun" Pinta Zee pelan bahkan Shani jika tidak berada didekatnya mungkin tidak akan mendengar.

Shani selaku bunda yg mendengar hal itu terkekeh dalam hati, ia suka melihat Zee yg begitu manja seperti ini kepada dirinya, buka maksud ia tidak suka melihat putrinya yg lain manja kepada dirinya. Tidak seperti itu, karena dari ke 3 putrinya Chika, Christy dan Reva yg paling menjaga jarak dengan dirinya adalah Zee, Zee lah yg selalu memberikan sebuah jarak kepada dirinya ketika ia berusaha merangkul putrinya itu.

Sweet Sister?Where stories live. Discover now