Twenty Seven ?

1.9K 297 10
                                    

Hari demi hari pun berlalu hingga berjalan sekitar 1 bulan. Bertepatan dengan itu juga Shani yg sebelumnya memberi tahukan jika dirinya sedang hamil, kini hanya bisa duduk diam seperti sang ratu kerajaan yg berada ditahtanya.

Shani bahkan dilarang menyentuh apapun itu oleh ke 4 putrinya terutama bagian dapur. Terdengar aneh memang tapi Shani tidak mempermasalah kan hal itu, karena dibalik itu semua ke 4 putrinya senantiasa berada disisi sisinya setiap dirinya membutuhkan. Lantas bagaimana dengan Gracio selaku sang suami? Gracio pun sama halnya dengan ke 4 putrinya sedikit memperketat penjagaan istrinya itu untuk tidak melakukan sesuatu yg membebani sang istri.

Seperti sekarang di pagi hari ini, Shani yg hendak membuat kopi secara diam diam karena efek ngidam yg dirinya rasakan, terpaksa berhenti karena ketahuan oleh ke 4 putrinya.

"Eittsss!! Bunda mau ngapain? Hayoo? Hayoo?" Goda Zee

Shani dengan terpaksa meletakkan sendok teh yg dirinya pegang tadi sesaat ingin memasukkan 3 sendok teh gula. Pandangannya jatuh kearah sang putri.

"Bunda cuma mau minum kopi kok kak, bunda ga aneh aneh" Balas Shani

"Oalahh, udh sini biar zee aja yg buatin.. bunda duduk dulu yaaa, bumil tuh ga boleh banyak gerak, nanti dedeknya goyang goyang diperut kasian" Pinta Zee menuntun Shani menuju meja makan. Meski begitu Shani tidak ada niat untuk membantah bahkan dirinya merasa nyaman karena putri putrinya termasuk Zee dan Chika yg begitu posesif dengan dirinya dimasa masa hamil ini.

"Bunda duduk sini yaa, biar zee yg bikin kopinya.."

"Iya kak, i-itu bunda belom masukin gula tadi dikopinya"

"Iya bun, 3 sendok teh kan biasanya?"

Shani menjawab dengan anggukan.

"Eh tapi tunggu dulu, bunda minggu ini udh minum kopi berapa kali?"

"Bunda belom minum kopi sama sekali kak minggu ini, makanya ini bunda ngidam pengen kopi"

Zee manggut manggut mendengarnya, karena ia khawatir jika bundanya itu terlalu banyak mengkonsumsi kafein bisa membuat kehamilan sang bunda terganggu.

"Yasudah kalo gitu zee bikinin dulu ya bun"

Zee yg beranjak kembali menuju dapur itu dihampiri oleh Christy.

"Loh kak zee?"

"Eh christy? Kenapa? Mau kopi juga kah?"

"Ah engga, emang kak zee bikin kopi buat siapa?"

"Bunda, bunda ngidam lagi katanya"

Christy membulatkan mulutnya setelah mendengar hal itu, matanya teralihkan kearah Shani sang bunda yg duduk dimeja makan sembari matanya fokus kearah tablet berukuran lumayan besar itu.

"Aku ke bunda dulu ya kak zee" Ijin Christy

"Oh iya, ini juga mau selesai kok" Balas Zee

Christy pun beranjak meninggalkan Zee dan menghampiri Shani yg duduk sendiri dimeja makan itu.

"Bunda?"

"Eh dedek? Kenapa?"

Fokus Shani teralihkan kearah putri yg kini duduk disebelahnya.

"Bunda lagi ngapain, asik banget diliat liat?" Tanya Christy

"Bunda lagi scroll scroll sosmed aja dek, sekalian cek cafe punya kak zee gimana perkembangannya" Jawab Shani

"Emm btw bunda gaada ngidam lain kah? Selain minum kopi?"

Shani terkekeh mendengar hal ini, karena rasanya baru pertama kali ini dirinya melihat orang yg tidak hamil tetapi ngebet untuk membantu seseorang yg sedang hamil dikondisi ngidam.

Sweet Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang