CEO's Little Wife | Taennie AU

17

Sooya tak kuasa menahan tangisannya saat Anna memeluknya, menepuk-nepuk punggungnya, menenangkannya.

"Gue harus gimana, Na?" isak Sooya tanpa malu. "Sumpah, sakit banget. Harusnya gue yang ngandung anaknya mas Victor!"

"Udah, udah. Lo udah dewasa, masa nangis kek anak kecil sih?" omel Anna.

"Bodoamat!"

"Kalo udah gini, gue nggak bisa apa-apa. Ya udahlah, ikhlasin aja, Sooya."

Sooya menjauhkan tubuhnya dari pelukan Anna. "Lo apa-apaan sih, Na? Bukannya lo dukung gue!"

"Ya gimana, Victor udah cintanya sama adik lo. Mau lo goda atau rayu kek apa pun, gak bakal mempan. Lo tau sendiri Victor tuh prinsipnya kuat banget."

Sooya kembali menyandarkan kepalanya di bahu Anna. "Kenapa dulu gue bodoh banget ya, Na?"

"Ya gak tau, itu kan lo."

"Gue boleh egois nggak sih, Na?" tanya Sooya frustasi.

"Sekarang udah bukan saatnya lo egois. Gue kan nyuruhnya dulu. Lo sih sok banget gak mau nyakitin adik lo. Pas udah kejadian gini, lo yang kek orang gak waras." Anna mendumel. "Udah, lo tenangin diri aja dulu."

"Na?"

"Apa?"

"Gue kayaknya mau ke Amerika dulu. Mau tenangin diri."

"Lo yakin?"

Sooya mengangguk. "Gue juga pengen ketemu sama seseorang."

"Siapa?" tanya Anna penasaran.

"Dia dokter yang ikut operasi kanker gue waktu itu. Dia asal Korea tapi kerja di Amerika. Dua hari setelah operasi gue nangis gak berhenti pas tahu kalau mas Victor ternyata lebih melanjutkan pernikahan sama adik gue. Dia nemenin gue, bahkan dia semangatin gue sampe gue siap buat balik lagi ke Jakarta."

"Oh yang pernah lo ceritain ke gue itu ya? Kalau nggak salah namanya Dokter Kim Seokjin ya kan?"

Sooya mengangguk.

"Ya udah, gue dukung apa pun keputusan lo. Siapa tahu dia jodoh lo kan."

Bibir Sooya tersenyum getir. "Gue lagi nggak mau bahas soal jodoh, Na. Lo nggak liat gue sampe kayak gini gara-gara cinta?"

"Iya deh iya," kekeh Anna. "Gue lebih seneng lo kayak gini, daripada sedih sampe ngurung diri di kamar."

***

.