Sebuah kebohongan dan penghianatan yang tak mampu termaafkan.
Disaat itu pula penyesalan datang menjerumus salah satu nya.
Akan kah berakhir bahagia? atau malah sebaliknya?
Hasil pemikiran saya sendiri!
Di larang mengcopy cerita!
Update sesuai mood...
Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
Gabriel sudah bertekat untuk melupakan seorang Sagara, laki laki yang sebelum nya ia cintai itu.
Dan tentang Vrila, Gabriel dan Ryo bahkan sudah tidak bertegur sapa dengan wanita itu.
Wanita egois yang hanya mementingkan perasaan nya sendiri.
Gabriel benar benar benci kedua orang itu.
Teman nya hanya Ryo saja sekarang.
Perasaan nya sudah tidak sesuram waktu itu kini ia percaya jika bahwasanya penting kan perasaan mu dulu baru orang lain itu perlu.
Semenjak Ryo memberi nya wajenang kemarin ia jadi sedikit tenang.
Meskipun tidak bisa ia pungkiri jika hati nya masih sakit, tapi ia sebisa mungkin untuk membuat hati nya kembali pulih.
Ah hari ini adalah hari senin ia sudah membulatkan tekat nya jika ia ingin pindah dari sekolah itu dan ikut bersama kedua orang tua nya keluar negeri.
Gabriel bahkan sudah menelpon kedua orang tua nya untuk kembali ke Indonesia mengurus surat perpindahan nya.
Jika terus di sekolahan itu sudah pasti ia akan selalu bertemu dengan Sagara dan Vrila, bisa bisa ia gila jika terus di hadap kan dengan dua orang itu.
Tentang teman nya Ryo ah tenang saja karna laki laki itu juga akan menyusul nya ke sana, hei mereka itu bestie tidak mungkin akan terpisahkan.
Pagi pagi ini orang tua nya akan tiba ke Indonesia.
Gabriel tak sabar untuk segera pindah dari sini dan menetap di sana bersama kedua orang tua nya dan sahabat karib nya itu.
Gabriel mengambil ponsel nya yang berdering menandakan telpon masuk.
"Halo Riel seperti nya paman dan bibi sudah hampir sampai ya, oh ya mereka juga akan mengurus surat ku kan?, kalau tidak bisa kacau karna aku sudah membereskan semua barang barang ku untuk di bawa ke sana" cerocos Ryo.
"Seperti nya ia bersiap lah kita akan ke bandara untuk menjemput mama dan papa ku, dan untuk surat pindah tentu saja kau kan ikut dengan ku sudah pasti di urus juga dong" ucap Gabriel.
"Ah syukur lah ayo ayo aku sudah siap tinggal ke rumah mu saja" lega Ryo.
"Ya aku tunggu cepat lah" ucap Gabriel dengan mematikan ponsel nya.
.......
Di bandara lama mereka menunggu akhir nya terlihat sang ibu dari Gabriel yang begitu anggun dan cantik meskipun umur nya tidak muda lagi.
"Mama" ucap Gabriel dengan berlari dan memeluk sang ibu.
"Anak cantik kesayangan mama" ucap sang ibu.
Gabriel hanya memanyunkan bibir nya tak terima jika masih di panggil cantik oleh ibu nya itu.
"Halo Tante" girang Ryo.
"Halo manis" senyum ibu Gabriel.
"Papa mana kenapa tidak ada" tanya Gabriel.
"Papa mu tidak ikut dia sibuk karna perusahaan sedang sedikit ada masalah jadi mama saja dan..." ucap sang ibu dengan menggantung omongan nya.
Tak lama ada seorang wanita yang sama cantik nya seperti ibu Gabriel berlari ke arah mereka.
Yang membuat Ryo melotot kan mata nya tak percaya.
"Mami" teriak Ryo.
"Oh lihat astaga anak manis ku aduh sayang mami" dengan memeluk sang anak, ya yang ikut dengan ibu Gabriel adalah ibu Ryo juga, awal nya ia tidak ikut tapi mendengar dari teman nya jika anak nya ingin pindah ikut bersama mereka membuat nya excited bukan main.
Akhir nya anak nya mau juga di bawa haha.
"Kenapa mami juga di sini" ucap Ryo.
"Hei mami akan mengurus surat pindah mu" ucap sang mami.
"Aku pikir Tante Risa yang akan mengurus nya" gumam Ryo.
Plak
Geplakan tangan sayang sang mami mampir di kepala nya.
"Kau ini mustahil mami mu yang cantik ini tidak mengurus surat pindah mu, itu yang mami inginkan dari dulu. Papi mu juga sudah rindu pada mu" ucap sang mami.
Sedangkan Gabriel dan mama nya hanya tersenyum melihat ibu dan anak itu dari dulu tidak pernah berubah.
Mereka pun pulang untuk beristirahat dan akan mengurus surat itu besok pagi.
Tenang saja Gabriel dan Ryo sudah izin dan memberi tau sang kepala sekolah kok.
