00. Janu Damas Adara

992 107 26
                                    

Namanya Janu Damas Adara. 

Mahasiswa tingkat dua jurusan Animasi. Cukup dikenal oleh orang-orang di kampus karena hasi ilustrasinya. Bahkan, kalau ada yang bertanya apa hobinya, dia akan menjawab dengan wajah berseri-seri; membuat matanya membentuk sabit dan kurva bibir terbentuk sempurna. 

"Tentu membaca!"

― ¹fanfiksi dan komik rating delapan belas, kalimat lanjutan yang tidak bisa ia suarakan secara gamblang, namun, kala diteliti lebih jelas, bisa didapati rona samar di ujung telinganya kala menjawab pertanyaan itu. 

Sebenarnya, hobi Janu itu bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan; laki-laki pasti pernah membaca fanfiksi ataupun komik dewasa. Iya, kalau saja, fanfiksi dan komik dewasa yang Janu baca bukanlah sesuatu yang mengandung segala hal mengenai ketabuan. 

Iya, tabu. 

Soalnya Janu itu suka sekali membaca fanfiksi dan komik dewasa antara karakter sesama jenis; laki-laki dan laki-laki.

Hobinya itu hina. Apalagi hubungan sesama jenis itu benar-benar tabu―tidak semua orang bisa menerimanya. Tapi, mau bagaimana lagi?

Janu menyebut diri sebagai ²fudanshi. Biarlah dikata busuk sekalipun oleh kedua sahabatnya, setidaknya, dia tidak pernah menyakiti orang lain dengan hobinya.

Dan lagi, Janu merasa dirinya memang sudah terlalu jatuh cinta dengan hobinya yang satu ini. Koleksi yang ia punya memang tidak terlalu banyak. Hanya beberapa ³doujinshi  BL yang dibelinya di sebuah event comic. Namun, koleksinya di eksternal hard disk nya cukup banyak; film animasi, film dan serial drama Thailand, gim visual novel, hingga drama CD. 

Meski Janu bangga dengan title yang ia sebut di depan kedua sahabatnya itu, Janu benar-benar merahasiakan hobinya. Tidak ada yang tahu, selain kedua teman dekatnya yang sudah dikenalnya dari zaman sekolah; Senja Gunawan dan juga Jalu Dirgantara Ferdi.

Janu Damas Adara itu mempunyai harga diri yang kelewat tinggi. Dia selalu mempunyai imej yang bersih saat di kampus. Seseorang yang mempunyai bakat dan karya yang menarik. Seorang perfeksionis. Bahkan selalu terlihat lebih serius dibandingkan teman-teman jurusannya yang lain. 

Bahkan ada rumor beredar; Janu melakukan itu semua lantaran demi mendapatkan nilai plus dari para Dosen. 

Tidak salah, tapi tidak benar juga. Tujuan awal Janu melakukan segala hal itu, ya, karena demi menutupi hobinya yang satu ini. 

Kalau dibicarakan sebenarnya bagi Janu, hobinya yang satu ini merupakan sebuah kesalahan indah yang pernah dilakukannya. 

Janu terjun ke dunia yang penuh dengan kesesatan ini, ya, karena tidak sengaja ia masuk ke dalam sebuah laman fiksi buatan penggemar saat ia masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu. 

Kala itu dirinya hanya berniat berselancar di dunia maya, mencari-cari karakter animasi kesukaannya di mesin pencarian usai mengerjakan tugas makalah sekolah. Dan, di salah satu hasil pencarian terdapat nama karakter yang dicarinya huruf x lalu diikuti dengan nama karakter lain. Sempat terlintas di kepalanya, huruf x di tengah-tengah antara kedua nama itu mungkin sebagai pengganti versus, karena di serial televisi yang ia tonton saat kecil pun, kedua karakter itu bukanlah karakter yang mempunyai hubungan yang baik. Kedua karakter itu saling bertentangan; yang satu protagonis dan yang satu lagi seorang villain. 

Saat itu ia masih polos. Bahkan huruf M besar yang berada di sebelah tulisan rating pun dianggapnya sebagai cerita dewasa tentang adegan pertempuran hingga adanya pertumpahan darah. Karenanya, ia bukalah cerita itu. Namun, saat di tengah-tengah ia membacanya, Janu hanya bisa menautkan kedua alisnya dengan mata menyipit membaca setiap untaian kata yang ada. 

Dalam hati dirinya bertanya-tanya; ini cerita apa? Kok mesum banget!

Dan, dia baru sadar saat usai membacanya. 

Dia baru saja selesai membaca cerita sesama lelaki bersenggama.

sekali lagi.

Sesama. Lelaki. Bersenggama.

Dan di usianya yang masih belasan tahun saat itu, rasa penasaran mengalahkan semuanya. Tanpa ragu, Janu kembali membuka tab baru pada browsernya, lalu kembali dituliskannya dua nama karakter yang baru saja dibacanya di mesin pencarian. Mencari kembali cerita fiksi buatan penggemar lainnya lalu membacanya. 

Aneh. 

Janu sama sekali tidak merasa jijik setiap kali membaca adegan dewasa itu. Bahkan alih-alih merasa jijik ataupun geli, Janu justru merasakan jutaan kupu-kupu memenuhi perutnya hingga merasa tergelitik. Rasa aneh yang tidak bisa dideskripsikannya. 

Namun, Janu tahu, saat itu dirinya sudah jatuh hati―bahkan hingga saat ini. 

Janu Damas Adara merasa jauh lebih hidup saat ia bertemu dengan hobinya yang satu itu. Warna monoton yang selama ini menghiasi harinya kini dipenuhi oleh jutaaan spektrum warna yang begitu memukau. 

Tapi, kendati demikian, Janu Damas Adara tetap meyakini dirinya adalah seorang laki-laki normal. 

Dirinya boleh saja menyukai pasangan sejenis dan mendukungnya, namun bukan berarti, dia menjadi pencinta sejenis. Janu masih meyakini dirinya masih menyukai perempuan―meski sampai saat ini pun, Janu tidak pernah naksir atau dekat dengan perempuan secara romantik lantaran dirinya terlalu sibuk dengan dunia mayanya demi memuaskan hasrat perkapalannya. 

Tapi, tetap saja, Janu masih yakin dia itu normal!

Lagipula, Janu yakin pendiriannya itu kokoh, bahkan lebih kokoh dibandingkan tiga lapis dinding di dalam sebuah serial animasi Jepang yang pernah ditontonnya―semoga saja.

00. Janu Damas Adara, selesai.



Kamus Kecil

¹fanfiksi      : Cerita fiksi buatan penggemar.

²fudanshi  : Laki-laki yang menyukai atau menggemari cerita yang berbau homoseksual. Sama dengan fujoshi, fudanshi dalam Bahasa Jepang mempunyai artian kasar yang berarti 'Laki-laki busuk'.

 ³doujinshi  : karya yang diterbitkan secara independen.

BL                 : Boys Love. Percintaan antara laki-laki sesama laki-laki.

Note: 

aku pernah nulis cerita yang sama tapi pair nya beda di fandom yang berbeda juga, jadi kalo yang udah pernah baca atau inget, mohon maaf, sekarang remake pake pair kesayangan ini.

Fudanshit [SungJake]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum