Chapter 5| Spending Time Together

2.9K 411 208
                                    

Miguel Jefferson adalah seorang pengusaha terkemuka yang berkecimpung di dunia fashion dan Jewelry. Perusahaan pertamanya di dirikan di kota New York dengan Jennie sebagai arsiteknya. Kala itu, Miguel sangat menyukai hasil rancangan Jennie, hingga saat ia ingin membuka rumah mode di Perancis, Jennie juga lah yang dia tunjuk untuk merancang bangunannya.

Mereka sudah saling mengenal kurang lebih sepuluh tahun.

Miguel yang dulunya hanya sebatas klien, kini sudah berubah status menjadi kolega. Sebab lelaki itu telah menginvestasikan banyak sekali uang ketika mengetahui bahwa Jennie turut menjalankan perusahaan. Yakni, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti yang mampu menghasilkan uang Trilyunan Dollar hanya dalam waktu setahun.

"Mengapa kau tak datang bersamanya saja? Di lihat-lihat, kalian serasi juga. "

"Ya, benar!" Roseanne menyahut. Matanya tampak terus mengikuti ke mana Harvey pergi. "Dia terlihat masih muda. Apa dia sugar baby mu?" tanya nya pada Jennie.

"Ck, yang benar saja!" Jennie menjawab dengan nada kesal. Tidak terima ditanya seperti itu.

"Jadi bukan?" tanya Rose lagi.

"Bukan."

"Lalu dia siapa?"

"Anak tetangga sebelah."

Reflek Miguel dan Rose beradu pandang. Mereka terlihat bingung sekaligus tidak percaya. Untuk apa anak tetangga yang sudah sebesar itu berada di rumah Jennie? Tidak mungkin 'kan, dia singgah untuk bermain?

"Jadi kapan acaranya?"

"Sabtu ini, Jane." jawab Miguel.

"Baiklah, aku akan datang."

"Dengan anak tetanggamu?"

"Tentu tidak. Untuk apa aku membawanya? Aku sudah bilang bahwa aku akan datang sendirian."

Mendengarnya begitu teguh dengan prinsipnya, Miguel dan Rose tentu tak mau memaksa. Mereka pun segera pamit undur diri setelah selesai mengundang Jennie datang ke acara mereka.

"Mereka sudah pergi?" tanya Harvey ketika melihat Jennie duduk di meja makan.

"Hm," Jennie hanya menjawabnya dengan gumaman. Dia pun mulai sibuk memotong steak di piringnya tanpa menghiraukan kehadiran Harvey.

"Aku sudah minum obat."

"Ya, lalu?"

"Hanya melapor."

"Aku kurang suka sup ayam, jadi tadi sisa sedikit."

Jennie mulai menatapnya dengan dingin. "Kenapa aku harus mengetahui semua itu?"

Harvey tersenyum. "Aku tidak mengharuskanmu untuk tahu. Tapi aku sedang mengajakmu mengobrol. Tadi yang datang itu siapa?"

"Orang."

"Coba jawab dengan jawaban yang lebih panjang."

"Apa kau sedang mengaturku?"

"Tidak."

"Terserah."

"Jadi, siapa yang datang?"

Jennie menghela napas panjang. Sudah sangat kehilangan nafsu untuk menyantap makan malamnya. "Kolegaku. Kenapa? Kau ada masalah? Apa aku harus meminta izinmu dulu untuk bertemu dengan mereka?"

"Of course no, Mommy. Aku hanya bertanya saja."

"Jangan bertanya."

"Kalau bertanya tidak boleh, maka aku akan memberitahu. Aku kosong di hari sabtu."

𝐌𝐎𝐌𝐌𝐘 𝐉𝐀𝐍𝐄Where stories live. Discover now