Hari pemakaman jaehee sudah selesai 5 hari yang lalu , tapi sion masih belum bisa menerima kenyataan bahwa adik yang dia lindungi bersama yumi itu sudah tidak bisa untuk dia sentuh ,mereka sudah berada dialam yang berbeda sekarang ..
Disaat malam kecelakaan itu ,itu adalah hari terakhir sion bertemu dengan yumi sang adik sepupu . Untuk saat ini sion tidak ingin menemui yumi karna jika dia bertemu yumi dia takut kekesalan terhadap gadis itu jadi lepas kontrol ..
Bilang saja saat ini sion sedikit membenci yumi karna keegoisannya . Menurut sion tidak ada yang salah jika memang jaehee punya keinginan untuk melanjutkan kuliahnya di australia ,tapi ntah dasar apa yumi menentang keinginan jaehee tersebut , hanya karna tidak mau terpisah lagi yumi bertingkah seakan akan dia yang paling menderita berpisah dengan jaehee , sion pun yakin jaehee juga punya perasaan seperti itu .
Bahkan sion pun sudah beberapa kali meyakinkan yumi tapi seakan perkataannya tidak masuk kedalam pendengaran yumi dan berakhir sion diam saja daripada dia terus memaksa maka akan ada pertengkaran juga siantara dirinya dan yumi ..
Dan dimalam terakhir jaehee datang ketoko roti sakuya itu pun jaehee sudah mengabarkan jika dia telah merobek bahkan membakar kertas brosur beasiswa itu tapi yumi masih berdiri diatas egonya yang tinggi ..
5 hari sudah berlalu semenjak jaehee tidak ada disamping sion lagi, dan selama itu juga sion tidak pernah absen untuk berkunjung kemakamnya jaehee. Sebelum berangkat untuk bekerja sion selalu mampir kemakam jaehee hanya untuk sekedar menyapa sang adik angkatnya..
"Selamat pagi jaehee , gimana kabarmu hari ini? Biar aku tebak ,pasti masih ada rasa bersalah yang kau bawa . Maafin abang ya karna tidak bisa menjadi penengah diantara kau dan yumi . Kalau bisa tetap kunjungi abang didalam mimpi ya , jangan pergi terlalu jauh walaupun alam kita sudah berbeda."*sion mengusap batu nisan jaehee dengan perasaan sedih ..
"Beristirahatlah dengan tenang , abang pergi dulu ."*sebelum pergi sion terlebih dahulu mencium batu nisan yang terukir nama kim jaehee didalamnya itu ..
🌷⭐🐿️
Dirumah yumi sekarang ada riku , 5 hari terakhir riku sering bekunjung kerumah itu hanya sekedar melihat kondisi yumi , setelah kejadian yang merenggut nyawa jaehee 5 hari belakangan ,yumi seperti tidak punya semangat hidup lagi ,bahkan dia tidak merespon jika diajak bicara dan juga pandangan dan ekspresinya seperti tidak ada gairah hidupnya , pandangan kosong tanpa adanya cahaya kehidupan didalamnya , yumi larut dalam penyesalan sehingga dia mengalami gangguan mental sekarang ..
"Yumi , kau sudah makan?"*tanya riku yang tidak dapat jawaban dari yang punya nama..
"Sampai kapan akan seperti ini,hhmm?"
"Aku rindu senyumanmu , aku rindu sikap nakalmu . Ayo yumi kamu harus bangkit . Kau tidak boleh seperti ini , kau juga harus mikirin dirimu sendiri."ayolah yumi , aku tidak suka melihatmu seperti ini , setidaknya beri aku harapan untuk bisa bicara denganmu lagi .
Riku sudah seperti orang gila yang berbicara dengan sebuah batu yang tidak bergerak bahkan tidak merespon satupun ucapannya ..
"Tidak harus sekarang kan?"*ucap riku menahan kesal disaat satu tetes darah keluar dari rongga hidungnya dan menetes mengenai lengan kemejanya ."penyakit sialan ."*riku bergegas menyambar sebuah tissue yang terdapat dimeja kecil sebelah tempat tidur yumi..
Betepatan dengan darah dihidung riku mengalir deras disitulah yushi masuk dari pintu masuk kamar yumi , niat yushi bekunjung untuk melihat keadaan yumi karna dia dapat perintah dari sion ..
"Kita ke rumah sakit sekarang!!"
Yushi menggapai tangan riku tapi ditepis oleh sang pemilik tangan ..
"Untuk saat ini aku tidak mau meninggalkan yumi ."
"Kau gila ha ?!! bahkan nyawamu juga sedang terancam riku . Aku tidak mau tau ,ikut aku kerumah sakit sekarang !!"*yushi mencoba menariknya lagi tapi dia tetap dengan pendiriannya ..
"Ok , aku akan menelpon ryo , kau kerumah sakit bersama ryo dan aku akan menemani yumi disini."*yushi telah siap dengan ponselnya untuk menelpon ryo tapi riku berhasil merebut ponsel yushi tersebut..
