36

125 12 5
                                    

Beruntung kali ini kondisi riku tidak terlalu parah , jadi hanya perlu perawatan selama 1 jam dan dia pun sadar walaupun tubuhnya masih sedikit lemas ,setidaknya dia sudah mulai membuka mata dan sion pun diizinkan oleh dokter untuk masuk ruangan tempat riku dirawat..

"Gimana ? Apa yang kau rasakan?"*tanya sion setelah berhasil mengambil tempat dan duduk disamping riku ..

"Aku rasa sudah agak mendingan . Mana yushi?"*tanya riku setelah menjawab pertanyaan sion barusan.

"Dia kusuruh pulang , sepertinya ada masalah dengan sakuya."

"Masalah apa?"

"Tidak tau juga . Nanti saja ditanya setelah kau sehat ."

Disaat lagi asyik ngobrol seorang dokter masuk keruangan itu ..

"Maaf saya mengganggu ,untuk kali ini tolong obatnya lebih diperhatikan lagi , jangan main main lagi , sekali saja kamu melewatinya itu berpengaruh ketubuhmu langsung ."

"Iya dokter , makasih."

"Jangan iya iya aja , dengerin trus praktekkin."*sewot sion menimpa ucapan dokter barusan ..

"Iya , dengar ini . Kenapa sih pada sewot banget , nggak yushi nggak sion sama saja."

"Itu tandanya kami peduli , kalau kami nggak peduli ya kami biarin saja kau mati."

Dokter yang masih berada diruangan itu hanya tersenyum melihat perdebatan kecil mereka..

"Bersyukur kau berada dilingkungan yang selalu membuatmu tersenyum dan bahagia ,jadi penyakitmu pun sepertinya akan segera sembuh jika kau lebih memperhatikan lagi jadwal memakan obatmu."

"Jadi dia nggak bakal mati kan kalau rajin makan obat?"*tanya sion seakan menyindir riku .

"Penyakit riku sekarang sudah tidak terlalu mengancam nyawanya , sekarang dia hanya butuh minum obat agar penyakit itu segera menghilang."

"Terima kasih dokter."

"Saya permisi dulu."

Setelah dokter itu keluar dari ruangan ,sion bersiap dengan ponselnya berniat untuk menyambungkan sebuah panggilan kepada yushi tapi sayangnya yushi tidak menjawab sambunganannya tersebut..

"Kemana sih dia? Tidak biasanya dia ngabaiin panggilanku."*crocos sion karna panggilannya tidak mendapatkan respon..

"Ya aku mana tau, lagian ada masalah apa sama sakuya?"

"Aku tidak tau juga , tapi kayaknya pas telponan sama sakuya dia emosi banget ."

"Bikin khawatir aja."

"Khawatirin dulu tuh kondisimu sendiri , jangan khawatirin orang lain , lagi sakit juga."

" Ngerendahin banget bahasanya."*ucap riku yang mulai memasang ekspresi sedihnya..

" Becanda elaahh ,.."

"Nggak lucu ."

"Cuma aku yang lucu didunia ini , sudah , no debat ."

" Malesin ,anjirr. Mending tidur saja lah aku."

Sion tersenyum menang melihat ekspresi kesal riku , biasanya anak itu yang terlalu yakin dengan dirinya seperti yang sion lakukan tadi .

Ting

"Bang , aku pamit ya."

"Hah , ini sakuya kenapa?"*tanya sion sambil matanya melotot kelayar ponselnya .

"Ada apa?"*riku memutar badannya kembali mengarah ke sion setelah tadi sempat membelakangi sahabatnya tersebut..

"Ini dia pamit ,maksudnya gimana?"*sion mengarahkan layar ponselnya ke riku..

PAK BOSS ( END )Where stories live. Discover now