Bab 12 | Immortal Love

8 0 0
                                    

Guys, apa kabar?
Akhirnya aku update lagi, nih😍

Segerombolan motor memasuki area sekolah dengan gagah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Segerombolan motor memasuki area sekolah dengan gagah. Membuat setiap siswa yang melihat terpaku dan mematung di tempat. Siapa lagi jika bukan anak-anak Xander? Hari ini, mereka benar-benar terlihat luar biasa. Rasanya sulit diungkapkan menggunakan kata-kata. Kini mereka semua datang ke sekolah mengenakan baju full hitam.

Mereka turun dari motor dengan menyugar rambutnya. Jangan lupakan tingkah Raka yang masih suka menggoda para siswi di SMAPSA, dia mengerlingkan matanya.

Di tempat lain, Livi masih sibuk dengan gaun yang sedang berusaha dia kenakan. Dibantu oleh teman-temannya, Livi terlihat sangat serius.

"Itu apaan sih, di luar rame banget?" tanya Rea sambil berusaha mengintip ke luar jendela.

Tidak lama, pasukan Zavas tiba di kelas. Pemandangan kini terlihat sama, semua anak fokus terpaku pada ketampanan mereka.

"Buset, lo pada cakep bener dah. Suerrr! Kata gue mah kalian kaya rombongan mafia!" seru Rea sambil menepuk tangannya. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Livi. Bahkan dia sama sekali tidak menatap mereka. Livi masih fokus memasang pernak-pernik di gaunnya.

Sial, dia biasa aja. Matanya rabun apa gimana? Ngga bisa liat manusia sekeren gue. Liat aja, Li. Lo bakal kaget sama aksi gue nanti.

Zavas mendekati Livi untuk sekedar basa-basi.

"Siap ngga lo? Jam segini masih sibuk aja. Ini acara udah mau mulai."

"Shut up! I'm focused. Lo pikir ngga ribet?" sewot Livi.

Zavas merebut sebuah tali dan mengikatkannya ke belakang. Sontak hal ini membuat semua anak di dalam kelas menjadi histeris.

"Ih, lo apaan, sih?! Kan bisa Rea. Lo sengaja, ya?" Livi berusaha menepis tangan Zavas. Dia terlihat sangat marah.

"Gue cuma berusaha bangun kemistri. Biar nanti di lapangan ngga kaku. Lo takut baper, hm?" bisik Zavas di sebelah telinga Livi hingga membuat gadis itu merinding.

Suara dari arah lapangan sudah terdengar. Tanda bahwa acara akan segera dimulai. Semua anak pun segera menuju ke sumber suara kecuali para peserta catwalk, karena mereka sudah mengenakan kostum.

Acara dibuka dengan pembacaan doa, disusul dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelahnya, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Setelah menghabiskan waktu setengah jam lamanya, kini perlombaan pun dimulai. Perlombaan dimulai dari catwalk. Sementara anak-anak berlomba, beberapa guru berkeliling kelas untuk menilai seberapa kreatif anak-anak mendekorasi kelas. Tidak hanya itu, sebagian guru juga menilai video ucapan ulang tahun yang sudah anak-anak upload di google drive. Semua bekerja sama dengan sangat baik dan sistematis.

Satu per satu setiap pasangan catwalk sudah memasuki lapangan. Livi berusaha tenang meskipun sebenarnya jantungnya berdetak dengan sangat kencang. Hal ini sangat berbeda dengan Zavas. Primadona kelas sekaligus most wanted sekolah yang sudah terbiasa dengan khalayak ramai. Dia justru sudah tidak sabar untuk memamerkan ketampanannya. Zavas melirik sekilas ke arah Livi dan mendapatinya sedang gelisah.

Popularity (On Going)Where stories live. Discover now