17 • 𝑶𝒎𝒆𝒈𝒂

2.6K 367 243
                                    

Dilarang keras untuk melakukan plagiasi pada cerita ini. ⚠️

> OED <
> 17 — 𝑶𝒎𝒆𝒈𝒂 <

• • •
⚠️🔞⚠️
Nsfw, please be wise
• • •

•   •   •⚠️🔞⚠️Nsfw, please be wise•   •   •

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kastil Utama Licoln, wilayah Selatan.

Dua orang yang tengah bercengkrama ria, pun mendadak terjeda ketika salah satu dari mereka terdiam dan menoleh ke arah lain.

Hal itu pun buat seseorang lain pun penasaran dan ikut memandang kearah yang dituju ke empu, "Ada apa, Deon?" Penasarannya.

Empu nama Deon pun tak menjawab, kembali lagi menatap rekan bicaranya dengan wajah yang sudah kembali semula. "Tak ada." Sanggahnya.

"Kita lanjutkan pembicaraan tadi. Lalu bagaimana Lunè itu?"

"Kau harus tau, seorang Lunè itu sangat— Arghh!!" Thian berekspresi belebihan, "Aku tak bisa menjelaskannya, kau akan tau saat melihatnya langsung. Kehadirannya seakan ditemani cahaya, dia sangat berbinar, dan...

dia indah sekali."

Mendengar akhir kalimat Thian pun membuat calon Alpha King pack Licoln itu bersemangat. "Kudengar Lunè belum bertemu matenya? Bagaimana jika aku yang menjadi Alphanya itu." Pongahnya ia berujar.

"Lagipula, sekalipun seorang Lunè, dia tetap seorang Omega."


»»——— 𝓞𝓭𝓭 𝓔𝓵 𝓓𝓮𝓼𝓽í ———««


Tubuhnya yang mengeluarkan peluh disaat lelapnya, Kara beberapa kali terlihat resah kala ia masih menutup matanya tertidur.

Lama bergelut dengan kegerahan sampai membuat tubuhnya basah akan keringat. Bahkan rambutnya ikut lembab; lepek dikepalanya.

"Hnghh..." Lenguhannya terdengar.

Ujung matanya mulai berair bersamaan dengan pergerakannya yang semakin terlihat resah.

"Panas... tolong..."

Disaat bersamaan, Daimon tengah melangkah menuju dimana Kara berada. Tekaknya sudah haus ingin dipuaskan dahaganya darah manis milik Omega itu.

Langkahnya melambat sesaat ia tiba didepan pintu, samar ia mendengar rintihan dari dalam sana. Pun ia langsung membuka pintu untuk memastikan.

Dapat ia lihat gundukan selimut yang terjatuh dari ranjang, segeralah ia mendekat. Berjongkok setiba didekat gundukan selimut itu, memperhatikan selinut yang gelayutan seperti ulat.

"Sedang apa kau?" Ia bersuara seraya hendak menyibak selimut itu.

Sedikit terhenyak dirinya ketika Kara lebih dulu memperlihatkan wajahnya. Daimon merasa janggal ketika ia melihat suatu yang tak biasa pada air wajah yang dibuat Kara.

Odd El DestíWhere stories live. Discover now