BAB 3 : BONTEN

259 22 5
                                    

    takemichi tak bisa menahan air matanya, benar putra kecilnya yang kini berusia 1 tahun tengah berkomunikasi di hadapannya kini tengah tersenyum sembari melambaikan tangannya di hadapan sebuah ponsel.

"Mama ? Is there any problem ? Is there a bad person who hurt you?" Ryuto mungil menggembungkan pipinya.

"no darling, mom is fine here. How are you, Mom, I actually miss Mom's sweet angel there" takemichi mengusap air matanya.

"Mom, I'm fine. Ryuto is a good and independent boy here. Mom, don't worry, as long as you're there, Ryuto will always pray for you. Don't be sad, Mama Ryuto will be an obedient child here with Uncle.." ryuto.

"Oh yes.. you know that your beloved son Takemichi is very disobedient, he always whines for ice cream every day. Even though I told him not to, he still doesn't want to listen. He also likes eating potato chips when you're not around.." akkun meledek.

"Uncle.." ryuto kecil tak terima.

"and you know takemichi, as long as you're not here he chooses food, vegetables don't want to and...." pada akhirnya mereka bertengkar kecil, takemichi terkekeh melihat perilaku mereka di sana.

"okay..can you guys stop ?" Takemichi mengusap air matanya.

"But momy/takemichi he was the first..." dan kembali mereka berkelahi, takemichi menghela nafas di sana.

Hanagaki ryuto, putra kesayangan takemichi yang mungil itu terlahir. Entah apa yang terjadi sebelumnya ia tidak ingat apapun. Ia hanya ingat ketika ia bangun ia berada di sebuah rumah sakit besar tengah terbayang dan di sebelah kirinya terlahir seorang malaikat mungil di sana. Tanpa di duga ia meneteskan air mata kebahagiaan di sana. Dan tak ayal mereka yang berada di rumah sakit menangis haru melihat takemichi yang kini memeluk anaknya sembari memberikan asi di sana.

"Welcome to the World...hanagaki ryuto.." gumam takemichi.

Mengingat momen itu rasanya takemichi sedikit sesak dan tanpa di duga rasa kepalanya mulai nyeri kini datang kembali menghampiri dirinya.

"Momy/ takemichi.." akkun dan ryuto cemas.

"Ugh..i'm fine don't worry about me.." takemichi tersenyum.

"Mom are you sure? because ryuto worried that Mama has been having headaches lately.." ryuto pucat.

"Mama is fine honey, don't worry Mama will rest and take medicine.." takemichi.

"Take frequent breaks, Takemichi... don't forget that if your medicine runs out, you have to take the medicine regularly..." akkun.

"Thank you akkun..take care of yourselves there, okay ?" Takemichi.

"Um..okay...have nice day.." akkun dan ryuto mematikan telepon.

Takemichi menghela nafas, entah kenapa selama di Jepang ia selalu mengalami sakit kepala hebat.

"Apa yang terjadi sebenarnya.." gumamnya sembari membereskan barang kembali.

                               🌟🌟🌟

    Besoknya, takemichi kini memulai tugasnya sebagai pelayan cafe. Meskipun setiap harinya pelanggan sangat ramai, takemichi dengan telaten melayani tamu di sana secara satu-per satu. Manajer yang kini memperhatikannya tampak puas dengan kerja keras takemichi.

"Tak ku sangka, rupanya cafe ini ramai kembali.." ucapnya.

Di saat cafe itu tengah ramai, tampak sebuah mobil hitam terparkir di sana.
Sosok pria berambut putih beserta Pengawal pribadinya kini turun dari mobil tersebut. Dan begitu melihat sosok itu turun pelanggan di sana tentunya terdiam dan menjaga jarak.

DANGEROUS LOVEWhere stories live. Discover now