BAB 8 : PROBLEMS WILL START

146 10 1
                                    

   Mereka berdua kini saling menatap di sana, akahashi senju sendiri terbelalak dengan pengakuan sanzu barusan. Ia berjalan ke arah sanzu di sana, sembari dengan menatap penuh amarah.

"NI-SAN..KAU BERCANDA KAN... BAGAIMANA BISA..." senju.

"A..aku...aku tidak tahu soal ini bagaimana menjelaskannya... sanzu gelagapan.

"KALIAN B*DOH APA BAGAIMANA ? KALIAN MAU MENCARI MASALAH DENGAN TAKEMICHI HAH ?! oh ya tuhan hiks...Emma...maaf...maafkan aku
...aku tak bisa memegang janjiku..." senju mengalami serangan panik dan seketika ia bergegas mengambil inhaler di sana.

"Senju...." sanzu panik mendapati adiknya kini terduduk di sana sembari menghirup alat bantu nafas itu.

"Senju...bertahanlah maaf... maafkan aku.." sanzu tak kuasa menahan air matanya.

"Hiks..Emma..maaf...maaf...aku gagal.. gagal.." senju kembali menangis.

"Senju tenanglah..kau tidak gagal.. kau pasti bisa menangani ini..kami siap pasang badan untukmu.." sanzu.

Tentunya mendengar perkataan senju, matanya memanas dan iapun langsung mendorong sanzu di sana.

"TIDAK PERLU..KENAPA KALIAN BARU MEMIHAK KAMI SEKARANG HAH ? KEMANA SAJA KALIAN DI SAAT KAMI HANCUR...DASAR KANTOU MANJI S*ALAN..AKU BENCI KALIAN...AKU BENCI.." senju berlari dan menutup pintu di ruangan itu dengan kencang.

"SENJU..TOLONG KEMBALI..ARRGHH.." sanzu marah dan mulai menghancurkan perabotan di ruangan itu.

Nafasnya masih terengah-engah di sana, ia ingat di mana memori hujan itu, memori pahit dan menyedihkan. Di mana ia mengingat mikey menghajar takemichi tanpa ampunan di sana. Akibat ulah dari siapa ? Ya sanzu sendiri. Ia jujur tak suka kedekatan takemichi dengan mikey di sana. Alhasil ia terhasud oleh keinginan menyingkirkan takemichi dan mulai gelap mata, ia malah bekerja sama dengan para bajingan misterius itu.

"Sial..maaf..maafkan aku senju, takemichi.. aku tak bermaksud membuat kekacauan ini..hiks.. aku berniat sekarang menyatukan kalian.. hiks...maaf.. maafkan aku.." ujarnya terduduk sembari meneteskan air mata.

Ruangan itu kini tengah kacau, ia sendiri tampak menatap penyesalan tiada akhir di sana.

   "Jaga dirimu takemichi, jangan terlalu memaksakan diri jika kau sakit.. " mikey.

"Em..terimakasih atas perhatianmu mikey, kau jangan khawatir aku bisa jaga diriku.." ucapnya.

Mikey meraih tangan takemichi di sana, lalu ia mencium punggung tangan takemichi di sana, hal itu tentu saja membuat takemichi terdiam dan sedikit merona.

"Aku pulang dulu.." ucapnya sedikit tersenyum dan berjalan pergi.

Takemichi masih mematung, ia tak bicara sepatah katapun di sana sembari menatapi kepergian mikey di sana. Namun lamunannya sedikit terbuyar ketika ia mendapati bunyi telepon di hanphonenya.

"Naoto.. kebetulan sekali.." gumamnya kini berjalan masuk ke dalam apartemen itu.

"Halo takemichi kau ada di mana ?" Naoto.

"Aku sedang di apartemen tuan naoto.." takekmichi.

"Oh begitu, jadi apa ada masalah dalam pengintaianmu ?" Naoto.

"Hampir tuan naoto, dan lebih buruknya dia kemarin sempat menginap di apartemenku.." takemichi.

"APA...!? MENGINAP ? BAGAIMANA BISA.. KAU TAHU TAKEMICHI JIKA DIA MASIH TINGGAL DI SANA ITU AKAN BERBAHAYA.. APALAGI IDENTITAS ASLIMU AKAN KETAHUAN NANTI.." naoto.

"Tenang saja tuan untuk masalah itu aku juga berhati-hati.. hanya saja sekarang aku terkena masalah besar.." takemichi.

"Maksudmu ?" Naoto.

DANGEROUS LOVEWhere stories live. Discover now